Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak BBM Naik, 80 Kota di Indonesia Mengalami Inflasi

Dampak BBM Naik, 80 Kota di Indonesia Mengalami Inflasi Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi terbukti mengerek laju inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) sepanjang bulan lalu menglami kenaikan atau mengalami inflasi sebesar 1,17%.

Dengan demikian inflasi tahun kalender 2022 sebesar 4,84% dan tingkat inflasi tahun ke tahun menjadi sebesar 5,95%.“Terjadi kenaikan IHK dari 111,57 pada Agustus 2022 menjadi 112,87 pada September 2022, “ Kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/10).

Margo mengungkapkan kondisi inflasi tak lepas dari turunnya beberapa komoditas utama. Komoditas itu antara lain bensin, solar, tarif angkutan dalam kota, beras , tarif angkutan antar kota, tarif angkutan online dan juga bahan bakar rumah tangga.

“Inflasi di September lebih karena kenaikan harga BBM dan juga sektor transportasi,’tegasnya. BPS juga lanjut Margo telah melakukan pemantauan di 90 kota di Indonesia.

Baca Juga: BBM Naik Mulai Berdampak ke Inflasi, Ini Angka-Angkanya

Hasilnya menunjukkan terdapat 88 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Secara year on year (yoy), inflasi tertinggi terjadi di Sampit 8,85% dan terendah di Waingapu, Sumba Timur sebesar 3,92%.

Sedangkan menurut pulau , Sumatera tertingginya ada di Kota Padang sebesar 8,54%. Kemudian di Jawa inflasi tertinggi di Kota Surakarta sebesar 7,84%. “Penyebab inflasi tinggi di Sampit karena naikknya tarif air minum dengan andil 1,81% diikuti bensin, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: