Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Pake Hijab Saat Makan di Tempat Umum, Wanita Iran Akhirnya Dibui

Gak Pake Hijab Saat Makan di Tempat Umum, Wanita Iran Akhirnya Dibui Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Warta Ekonomi, Teheran -

Seorang wanita muda ditangkap oleh pihak berwenang Iran setelah fotonya sedang sarapan tanpa hijab tersebar. 

Foto itu, yang menunjukkan seorang perempuan bernama Donya Rad tengah makan bersama dengan teman wanitanya di sebuah restoran di Teheran. Keduanya pun terlihat tidak memakai kerudung, membiarkan rambut mereka terurai, duduk dan menikmati makanan yang disajikan.

Baca Juga: Memanas, Ada Bentrokan Langsung Antara Polisi dengan Para Mahasiswa Universitas Terkemuka Iran

Dilaporkan New York Post bahwa kedai tempat Donya dan temannya makan umumnya hanya dikunjungi oleh pria.

Gambar Donya dan kawannya yang makan tanpa hijab, baru-baru ini viral, hingga menyita perhatian pihak berwenang. 

Namun, berita penangkapan Donya telah menjadi bukti terbaru dari tindakan rezim Iran terhadap rakyatnya, dalam menanggapi protes massal yang dipicu kematian Mahsa Amini. Amini, yang masih berusia 22 tahun, meregang nyawa usai ditahan oleh kepolisian moral negara itu. Ia wafat di rumah sakit tiga hari setelah polisi menangkapnya dengan dugaan mengenakan pakaian tidak pantas. 

Pihak berwenang Iran mengatakan bahwa gadis itu meninggal karena serangan jantung. Namun, klaim itu dibantah oleh pihak keluarga yang bersikeras bahwa Amini telah terbunuh.

"Menurut saksi mata, dia (Amini) telah disika. Dia disiksa di dalam van setelah penangkapannya, kemudian disiksa di kantor polisi selama setengah jam, kemudian dipukul di kepalanya dan dia pingsan," kata sepupunya Erfan Mortezaei mengatakan kepada CBS News.

Dilaporkan Daily Mail bahwa Donya dan temannya telah ikut memprotes kematian Amini.

Setelah fotonya menjadi viral, dan terlihat oleh polisi moral, Donya dipanggil untuk menjelaskan tindakannya. Namun, saat datang untuk memenuh panggilan, ia justru ditangkap dan dibawa ke penjara.

Sejak itu, keluarganya belum mendengar kabar darinya, selain panggilan singkat yang memberi tahu bahwa dia dipindahkan ke Bangsal 209 di Penjara Evin.

Penjara ini dikenal sebagai rumah bagi para tahanan politik, termasuk Nazanin Zaghari-Ratcliffe, warga negara ganda Iran-Inggris yang ditahan di Iran sejak April 2016. Nazanin, yang pernah bekerja untuk BBC World Service Trust dibebaskan sementara pada Maret 2020 selama pandemi Covid-19. Namun, oleh Iran, ia tetap harus tunduk pada pengawasan elektronik.

Saudara perempuan Donya, yang bernama Dina juga telah mengungkap kronologi penahanan. Dari kesaksian itu, keduanya dihadang polisi sebelum Donya akhirnya ditangkap.

"Kemarin, setelah foto itu diterbitkan, agen keamanan menghubungi saudara perempuan saya - Donya Rad - dan memanggilnya untuk memberikan penjelasan.

"(Tapi) Hari ini, setelah setuju untuk diinterogasi, dia ditangkap. Setelah beberapa jam tidak ada kabar darinya, dia memberi tahu saya melalui telepon singkat bahwa dia ditangkap dan telah dipindahkan ke Bangsal 209 di Penjara Evin. Keluarga kami sangat mengkhawatirkan kesehatan dan keselamatannya," kata Dina dalam keterangannya.

Sejauh ini lebih dari 1.000 orang telah ditahan dan setidaknya 28 wartawan ditangkap selama demonstrasi, yang dipimpin oleh para perempuan, menurut Komite Perlindungan Wartawan.

Dan dalam dua minggu sejak kematian Amini, dan protes-protes yang mengikutinya, sedikitnya 83 orang telah tewas, termasuk anak-anak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: