Pejabat Top Jerman Ogah Disebut Perang dengan Putin, Maaf Ya Ukraina!
Dua menteri federal di pemerintahan Jerman telah menawarkan penilaian yang saling eksklusif mengenai apakah Jerman sedang berperang dengan Rusia.
Perbedaan pendapat menjadi jelas setelah menteri kesehatan Karl Lauterbach mengklaim Berlin adalah negara yang berperang melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Anak Buah Putin Kena Batunya, Jepang Tegas Balas Tindakan Rusia Gara-gara...
Pada hari Sabtu, Lauterbach turun ke Twitter, bertanya: "Serius: Apa yang harus berlutut di hadapan Putin sekarang?"
“Kami berperang dengan Putin dan bukan psikoterapisnya,” lanjut pejabat itu.
Dia bersikeras bahwa fokus Jerman harus memastikan kemenangan Ukraina di medan perang.
Menurut Lauterbach, "apakah jiwa Putin dapat menangani itu tidak relevan."
Tweet itu muncul sebagai tanggapan atas saran yang dibuat sebelumnya oleh filsuf David Precht, yang berpendapat bahwa masing-masing negara anggota NATO harus memberi Rusia jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan aliansi militer.
Precht menyarankan ini akan membuka pintu bagi pembicaraan damai antara Moskow dan Kiev.
Menteri Pertahanan Christine Lambrecht, bagaimanapun, dengan cepat memenuhi pernyataan rekannya.
Dia mengulangi bahwa “sangat jelas –baik untuk pemerintah federal Jerman dan untuk seluruh NATO– kami tidak akan menjadi pihak perang.”
Tampil pada hari Minggu di saluran berita ARD Program Laporan dari Berlin, Lambrecht menekankan bahwa tidak membiarkan Jerman terseret ke dalam konflik Ukraina telah menjadi prinsip panduan Berlin sejak dimulainya serangan Rusia terhadap tetangganya.
"Dan tidak ada yang berubah dalam hal itu," tambah menteri.
Menyusul kritik, Lauterbach mengklarifikasi pada hari Selasa bahwa dia benar-benar percaya bahwa Jerman “tentu saja bukan pihak perang,” meskipun “sepenuhnya berdiri di pihak Ukraina,” termasuk berkaitan dengan pengiriman senjata.
Kebetulan, menteri keuangan negara itu Christian Lindner juga menggunakan kata-kata yang agak mirip dengan Lauterbach.
Pada hari Jumat, pejabat itu memposting tweet yang menunjukkan bahwa Jerman saat ini dalam "perang energi" yang menyerukan "strategi All-In." Lindner menganjurkan untuk memperpanjang umur operasional semua "pembangkit listrik tenaga nuklir yang tersedia" di negara itu untuk menjaga ekonominya tetap bertahan.
Pejabat Rusia, pada gilirannya, merujuk pada konflik bersenjata yang sedang berlangsung dengan Ukraina sebagai “operasi militer khusus”, bukan perang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: