Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bicara Deklarasi Anies Baswedan yang 'Bak Tahu Bulat', Gerindra Singgung Hal Ini

Bicara Deklarasi Anies Baswedan yang 'Bak Tahu Bulat', Gerindra Singgung Hal Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) oleh NasDem terbilang dadakan atau lebih cepat. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, hal itu merupakan bagian dari strategi partai yang tujuannya adalah mendapat efek ekor jas atau coattail effect.

Anies memang dikenal sebagai salah satu tokoh yang selalu mendapat elektabilitas tinggi dalam survei capres, bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Dengan begitu, harapan untuk mendapat efek ekor jas dari Anies tampaknya tidak berlebihan.

Baca Juga: Anies Bakal Bertemu AHY, Gus Choi: Tanpa Demokrat, Hanya NasDem Saja Nggak Cukup

"Mungkin ini upaya untuk sosialisasi mendapatkan dukungan masyarakat sekaligus kampanye. Mungkin untuk mendapatkan efek ekor jas. Dengan demikian, ada tambahan elektabilitas kepada partainya," tutur Fadli, dikutip Kamis (6/10/2022).

Menurut Fadli, ke depan soal pencalonan presiden masih panjang dan masih bisa berubah-ubah. Hal itu ia katakan berkaca pada penentuan capres dan cawapres di Pilpres 2019 yang dilakukan pada menit-menit akhir atau last minute.

"Jadi masih panjang. Lihat saja kan perubahan-perubahan sangat dinamis, masih satu tahun lagi," kata Fadli.

Belum lagi, partai-partai saat ini diharuskan berkoalisi untuk dapat mengusung capres dan cawapres. Sebabnya, mayoritas partai, kecuali PDIP, memiliki perolehan suara di bawah ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

"20 persen itu angka yang cukup tinggi. Kita harapkan nanti ya mungkin pertengahan tahun depan sudah kelihatan formasi yang sesungguhnya, kalau ini kan masih formasi bayangan," kata Fadli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: