Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perluas Gerakan Wakaf, Dompet Dhuafa Luncurkan Wakaferse

Perluas Gerakan Wakaf, Dompet Dhuafa Luncurkan Wakaferse Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk berperan dalam memajukan wakaf di Indonesia. Langkah tersebut bertujuan untuk membangun kemajuan ekonomi sebuah bangsa. 

Hal itu dikatakan Direktur Resource Mobilization Dompet Dhuafa Etika Setiawanti saat menghadiri peluncuran Wakaferse di Kementrian Agama, Jakarta, kemarin. Etika mengatakan di tahun ini pihaknya menggaungkan Wakaferse yang menjadi sekuel wakaf Dompet Dhuafa.

Menurutnya setelah semuanya mengenal wakaf, kemudian Dompet Dhuafa berupaya memperluas gerakan wakaf melalui Wakaferse.

“Tiga tahun sebelumnya Dompet Dhuafa mengusung tema Wake Up Wakaf. Dengan wake up wakaf, Dompet Dhuafa berupaya untuk menggugah wakaf di masyarakat Indonesia. Karena wakaf dianggap sebagai ibadah yang harus dengan nilai tinggi. Namun dengan wake up wakaf, Dompet Dhuafa mengajak anak-anak muda untuk bisa berwakaf hanya dengan seharga secangkir kopi” kata Etika.

Sementara itu Direktur Zakat & Wakaf Kementrian Agama Tarmizi Tohor mengakui pengembangan wakaf di Indonesia ini masih kurang. "Padahal potensinya sangat besar sekali. Apalagi tentang Wakaf uang," ungkap Tarmizi.

Pengembangan wakaf di Indonesia tidak terlepas dari peran serta keberadaan Nazhir. "Kita pasti sama-sama memahami, bahwa setiap Nazhir pasti memiliki kendala. Maka itu sangat diperlukan kolaborasi antar Nazhir agar dapat mengoptimalkan wakaf supaya lebih produktif. Sehingga akan lebih banyak memberikan manfaat bagi mauquf alaih (penerima manfaat). Tidak hanya antar Nazhir, kolaborasi juga diperlukan dengan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga-lembaga swasta, maupun masyarakat. Sebuah potensi besar tidak akan berjalan sendiri tanpa kolaborasi dengan pihak lain” ujarnya.

Di sisi lain Sholeh Hidayat dari Forum Wakaf Produktif menambahkan Kementrian Agama maupun BWI sebagai pemangku regulasi memiliki tugas untuk mengatur bagaimana wakaf dapat diakses dan dilakukan dengan kemudahan-kemudahan.

Di samping itu, ada juga lembaga keuangan syariah yang menaungi wakaf uang dan turunannya. “Kami meyakini Dompet Dhuafa mampu mengelola aset wakaf produktif hingga tersalurkan ke penerima manfaat dengan tepat sasaran,” tegas Soleh.

Sulis Tiqomah selaku Ketua Wakaferse Dompet Dhuafa menambahkan dengan menekankan peran KUA (Kantor Urusan Agama) agar terus meningkatkan sosialisasi dan berperan aktif dalam gerakan berwakaf bagi masyarakat.

Selain sebagai Nazhir dalam pengelolaan wakaf, KUA juga berperan sebagai PPAIW (Pegawai Pencatat Akta Ikrar Wakaf) bagi wakif yang berkeinginan mewakafkan hartanya. Peran KUA sebagai PPAIW dalam penyelenggaraan pendaftaran tanah wakaf berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Salah satu yang dijalankan pada program Wakaferse adalah Dompet Dhuafa Farm.  Di mana bukan hanya para umat yang menerima manfaat, para wakif pun mendapatkan manfaatnya.

“Dengan berwakaf di Dompet Dhuafa Farm setara nominal Rp. 18 juta, si pewakif secara gratis juga berkurban kambing selama 10 tahun dari Dompet Dhuafa Farm,” sebut Sulis.

Sementara itu Jaja Zarkasyi, selaku Ahli Muda Analis Kebijakan Bimas Islam mengatakan bahwa saat ini Kemenag membuat kebijakan itu karena sebenarnya sudah berjalan di masyarakat dan dampaknya luar biasa. Sehingga perlu diadakan terobosan kebijakan dan regulasi.

“Seluruh tanah Wakaf dapat didaftarkan secara gratis meskipun yang tidak ada alas haknya. Pemerintah di sini sebagai kolaborator dan fasilitator dalam mengamankan aset wakaf,” tambah Jaja disela-sela acara tersebut.

Wakaf di Indonesia harus menjamah para generasi milenial, hal ini yang diutarakan Aliah Sayuti, “Saya merasa memang generasi milenial adalah generasi yang konsumtif. Namun di balik itu, Dompet Dhuafa mampu menggiring kebiasaan konsumtif itu menjadi hal baik. Yaitu dengan wakaf yang dengan mudah dilakukan selayaknya minum kopi" ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: