Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Ketidakpastian, BRI Jadikan Kredit Ultra Mikro Mesin Pertumbuhan Baru

Hadapi Ketidakpastian, BRI Jadikan Kredit Ultra Mikro Mesin Pertumbuhan Baru Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketidakpastian ekonomi global, kenaikan inflasi dan suku bunga berpotensi membuat pertumbuhan perekonomian nasional kembali terhambat. Untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun telah menyiapkan empat strategi guna menghadapi hal tersebut.

Pertama, BRI akan melakukan selective growth yang akan berfokus pada pinjaman UMKM di sektor tertentu khususnya kredit mikro melalui strategi ‘business follow stimulus’ dan juga mengoptimalkan kredit Ultra Mikro (UMi) sebagai mesin pertumbuhan baru.

"Dalam situasi seperti ini stimulus pemerintah masih diperlukan dan kemudian kita business to follow stimulus. Hal ini gak gampang dilakukan, karena stimulus baru efektif bisa sampai kalau empat hal bisa dipenuhi, satu adanya duit, kedua data yang benar, ketiga ada sistem yang reliabel, dan keempat ada yang mengkomunikasikan secara clear program-program stimulus itu. Dari empat syarat itu, BRI menyediakan tiga hal yaitu data, sistem yang reliabel, dan komunikator melalui mantri-mantri BRI,” jelas Direktur Utama BRI, Sunarso di Jakarta, kemarin.

Kemudian, strategi kedua ialah maintenance quality, yang di dalamnya sangat selektif dalam menentukan kelayakan nasabah untuk direstrukturisasi, lalu menerapkan soft landing strategi yang menyediakan bantalan dan cadangan yang cukup. Baca Juga: BRI Kolaborasi dengan Majoo Berikan Solusi Digital untuk Merchant di Indonesia

“Ketiga, fokus di high yield loan. BRI akan fokus untuk bertumbuh pada pinjaman-pinjaman yang memiliki high yield, yaitu segmen mikro dan consumer loan,” tegas Sunarso.

Lalu skenario yang terakhir adalah efficient liability CASA (current account saving account) Growth. BRI terus meningkatkan CASA melalui peningkatan wholesale transaction, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro.

"Jadi nanti kalau ada kinerja BRI yang mungkin labanya terbesar, sebenarnya itu adalah keberhasilan transformasi yang tujuannya adalah memurahkan biaya dana, memurahkan biaya operasional dan memurahkan biaya kredit,” kata Sunarso.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: