Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) berharap pemerintah segera menetapkan Rancangan Undang Undang (RUU) Perkoperasian.
Ketua Umum Dekopin, Sri Untari Bisowarno mengimbau agar pemerintah lebih memiliki visi untuk menguatkan ekonomi gotong royong ini sebagai akar ekonomi bangsa.
"Karena kita berhadapan dengan resesi ekonomi dunia termasuk ketahanan pangan,"kata Sri kepada wartawan usai mengikuti acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Dekopin di Bandung, Sabtu (8/10/2022).
Menurutnya, rapat Kerja ini merupakan lanjutan dari Rakerwil di Semarang yang menghasilkan 6 rekomendasi yang harus dilakukan oleh Dekopinwil. Baca Juga: Tak Cuma UMKM, Dekopinwil Jabar Harap Koperasi Melek Teknologi
Dua rekomendasi yang penting yaitu terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) alias Omnibus Law Keuangan dan RUU Perkoperasian. Pihaknya ingin memberikan masukan guna membahas RUU ini yang dinilai sangat penting.
"Undang Undang itu dipakai untuk mengatur kami, maka harus ikut terlibat apalagi kelembagaan ini harus diatur," katanya
Dia berharap koperasi ini bisa tumbuh menjadi penopang ekonomi bangsa, pilar ekonomi bahkan Soko guru ekonomi negara.
Apalagi, di masa resesi ekonomi global yang akan dihadapi sehingga dengan regulasi pemerintah tersebut, koperasi memiliki kekuatan ekonomi negara karena mengajar dan dibutuhkan masyarakat.
Bahkan, mampu menumbuhkembangkan dan membesarkan, melindungi dan memberdayakan koperasi.
Ke depan, pihaknya akan selalu aktif bersama penasehat Dekopinwil agar RUU yang akan dibahas betul-betul diterapkan koperasi.
"Maka regulasi pemerintah ini harus mampu memotret kehidupan koperasi kita. Itu yang kami harapkan supaya tidak terjadi ketidakpuasan dan uji materi,"ujarnya.
Adapun, Penasehat Dekopin Ono Surono mengatakan Presiden sering menyampaikan terkait ekonomi gotong royong yang wujudnya berbentuk koperasi saat ini. Tentunya, dengan kondisi saat ini seperti krisis global, resesi ekonomi tentunya Indonesia dengan berbagai macam potensi yang dimiliki harus lebih siap atau bisa dikatakan bukan sebuah ancaman yang berarti.
"Ini merupakan tantangan dengan sumber daya Indonesia dari potensi alam maupun sumber daya manusia," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: