Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKM

Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKM Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan BUMN terus bertransformasi untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, BRI Group telah menetapkan langkah penguatan yang ditempuh dalam Transformasi BRIvolution 2.0. Transformasi tersebut merupakan strategic response dari kondisi pandemi sehingga rencana jangka panjang yang dituangkan pada BRIvolution 1.0 telah disesuaikan dengan situasi pasar terkini.

Pada Transformasi BRI, BRIvolution 2.0, BRI Group menetapkan visi The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion di tahun 2025. Bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini sekaligus mempertegas komitmen untuk mempertajam fokus menumbuhkembangkan sektor UMKM dengan sinergi bersama anak usaha atau secara BRI Group.

Baca Juga: Terus Bertransformasi, BRI Siap Masuk ke Dunia Metaverse

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso yang menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan. Oleh karenanya, BRI akan terus konsisten melakukan perluasan fungsi anak usaha.

Perluasan fungsi anak perusahaan dalam BRI Group tersebut dilakukan untuk diversifikasi income, spreading risk, dan memperkuat customer base BRI. "BRI Group harus menjangkau masyarakat sebanyak mungkin, kemudian dengan proses bisnis yang kita digitalisasikan, biayanya bisa menjadi seefisien mungkin," kata Sunarso dalam wawancara belum lama ini.

Dalam hal membentuk sumber pertumbuhan baru, pihaknya memberi contoh pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller. Sejak resmi terbentuk setahun lalu, Holding UMi setidaknya telah melayani kebutuhan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp183,9 triliun per Agustus 2022.

Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Bentuk integrasi layanan lainnya dapat tercermin dari PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121. Adapun nasabah tabungan baru UMi telah mencapai 6,85 juta nasabah atau melampaui target awal sebanyak 3,3 juta nasabah pada 2022.

"Strategi pertumbuhan BRI ada dua, yang pertama mengikuti nasabah yang ada (existing) di BRI, tapi dibantu untuk naik kelas; yang kedua adalah BRI harus mampu menjangkau yang lebih kecil lagi atau go smaller. Karena kami punya strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, ke bawah kami cari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru, maka go smaller, dari situlah kami membuat konsep membentuk holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian," tambahnya.

Pemulihan Ekonomi

Perjalanan BRI Group dalam mencapai visi tersebut tentu banyak dihadapkan dengan tantangan, mulai dari pandemi Covid-19 hingga gejolak ekonomi global. Oleh karenanya, selama pandemi, strategic response yang dilakukan BRI adalah dengan menyelamatkan UMKM melalui strategi business follows stimulus.

"Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat. Pertama, harus ada dananya, yaitu memastikan anggarannya tersedia. Kedua, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia. Ketiga, kami akan menyiapkan sistem yang kredibel dan reliable agar stimulus tersebut tepat sasaran. Keempat adalah komunikasi secara terus-menerus kepada masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: BRI Gandeng Dewan Pers untuk Berikan Pemahaman Soal Ekonomi Agar Tak Salah Kaprah

Menanggapi tantangan bisnis dari gejolak ekonomi global, Sunarso menyebut BRI jauh dari episentrum gejolak ekonomi global karena backbone bisnis BRI, yakni UMKM, relatif tahan banting terhadap dampak dari konflik global tersebut.

Di sisi lain, BRI melihat bahwa UMKM sebagai tulang punggung pertumbuhan perekonomian Indonesia perlu dieskalasi pertumbuhannya. Tidak heran, BRI sebagai lembaga keuangan mengambil peran dengan mengucurkan 83,27% dari total kredit kepada pelaku UMKM per kuartal II-2022.

"Pelaku usaha di Indonesia sebanyak 98.7% adalah skala UMKM. Itu baru jumlah pelakunya, tapi kontribusinya terhadap produk domestik bruto mencapai 68%, artinya sebenarnya PDB kita itu mayoritas dikontribusi oleh bisnis yang skalanya UMKM. Ketiga, adalah dari sisi penyerapan tenaga kerja 97,22 % tenaga kerja di Indonesia itu pekerja dia segmen UMKM, jadi ini menjadi penting dan strategik dalam konteks negara, karena tugas utama negara adalah menyejahterakan rakyatnya, dan cara yang paling baik dalam menyejahterakan rakyat adalah dengan memberi pekerjaan," tegasnya.

Fokus BRI dalam memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku UMKM pada saat pandemi tersebut menjadi penggerak kinerja keuangan BRI. Hingga akhir Kuartal II 2022, BRI secara konsolidasian (BRI Group) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp24,88 triliun atau tumbuh 98,38% year on year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37% yoy menjadi Rp1.652,84 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: