Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Target Pertumbuhan Ekonomi Tak Tercapai, Indonesia Berpotensi Disalip Negara Tetangga

Target Pertumbuhan Ekonomi Tak Tercapai, Indonesia Berpotensi Disalip Negara Tetangga Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah mendapati tantangan yang cukup berat untuk dilalui dan berpotensi didahului oleh negara tetangga. 

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan Indonesia melambat dibandingkan sebelumnya dan harus segera diselesaikan. 

"Tantangannya luar biasa pasca-Covid. Enggak bisa kita tumbuh seperti sebelummya, sektiar 5,7 persen per tahunnya. Dibutuhkan paling tidak 6 persen," ujar Vivi dalam acara Indonesia Sustainable Energy Week, Senin (10/10/2022).

Baca Juga: Kolaborasi Jadi Kunci Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah

Vivi mengatakan bila Indonesia tidak mampu keluar dari situasi tersebut dan tak kunjung menyentuh rata-rata 6 persen pertumbuhan ekonominya per tahunnya sejak saat ini, Indonesia berpotensi dibalap oleh negara-negara tetangga untuk bisa mencapai posisi sebagai negara maju.

Menurutnya, negara yang berpotensi menyalip Indonesia sebagai negara maju adalah Vietnam serta Filipina, di mana kedua negara tersebut masing-masing diprediksi akan menjadi negara maju pada 2037 dan 2043. 

"Kalau kita tidak beres juga untuk pertumbuhan beberapa negara tetangga, seperti Vietnam dan Filipina bisa mendahului Indonesia masuk sebagai negara maju di 2037 dan 2043," ujarnya. 

Vivi melanjutkan, untuk menghadapi persoalan tersebut Bappenas telah menyiapkan berbagai langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat. Mekanismenya ditempuh dengan substansi yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

"Tahapan pencapain SDGs (Sustainable Development Goals) sudah di depan mata, dan tentunya RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) sampai 2045 yang kita harapkan, (bisa menghadapi) tantangannya yang luar biasa pasca-Covid," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy). 

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: