Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemilu Masih Jauh Tapi Capres Sudah Bermunculan, Fahri Hamzah Singgung Anies: Politik Identitas dan Polarisasi Mulai Marak Lagi

Pemilu Masih Jauh Tapi Capres Sudah Bermunculan, Fahri Hamzah Singgung Anies: Politik Identitas dan Polarisasi Mulai Marak Lagi Kredit Foto: Instagram Fahri Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengumuan deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan umum (pemilu) 2024 dari Partai Nasdem membuat heboh beberapa waktu terakhir. Hal ini pun memicu kritikan dari Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah.

"Saat ini akibat adanya deklarasi-deklarasi pencapresan, mengakibatkan terjadi pembelahan di awal. Politik identitas dan polarisasi di masyarakat mulai marak lagi," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Pesan Menohok Fahri Hamzah Soal Partai yang Sudah Sibuk Munculkan Capres: Harusnya Bicarakan Dulu Masalah Bangsa!

Ia mengatakan pencalonan presiden dan wakil presiden baru akan dilakukan pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023 mendatang. Menurutnya yang mesti dibicarakan terlebih dahulu adalah masalah dan ancaman terhadap bangsa. Setelah matang dibicarakan, baru memunculkan calonnya.

"Namun, yang terjadi saat ini, adalah calon presiden duluan yang bermunculan. Calon presiden tersebut, sebagai besar minim ide," ucap Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 itu.

Baca Juga: 'Save Anies Baswedan' Trending, Said Didu Colek Fahri Hamzah dan Mahfud MD

Dengan menampilkan banyak capres oleh elit politik saat ini, menurut Fahri yang kasihan adalah rakyat. Bahkan ia mengibaratkan seperti sudah pilpres, tapi terlalu dini dan belum waktunya, sehingga yang muncul adalah pertarungan kosong atau 'pepesan kosong'.

"Para pimpinan negara mungkin sebelum tidur lagi coba sedikit memikirkan akibat pilpres yang terlalu dini tanpa kejelasan ini. Setahun pertarungan kosong yang melelahkan. Pileg juga jadi kosong tidak relevan. Kasian rakyat terbelah sebelum waktunya dalam bahaya," kata politisi dari Nusa Tanggara Barat (NTB) tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: