Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Surya Ulurkan Tangan untuk Berjabat Tangan Tapi Tidak Disambut Megawati'

'Surya Ulurkan Tangan untuk Berjabat Tangan Tapi Tidak Disambut Megawati' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada Nasdem seharusnya tak perlu diungkapkan. Sebab masing-masing partai punya sikap sendiri (independen) dalam menentukan capres yang akan diusungnya.

"Wajar saja kalau Nasdem bereaksi atas sindiran Hasto tersebut. Sebab, Hasto tampaknya tidak bisa membedakan Nasdem dalam koalisi mengusung Joko Widodo pada tahun 2019 dan Nasdem akan mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024," kata Jamil.

"Apalagi Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sudah bertemu Jokowi sebelum mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden. Bahkan menurut Surya respon Jokowi cukup baik," terangnya.

Jadi, kata Jamil, Nasdem melalui Surya sudah permisi kepada Jokowi terkait pencapresan Anies. Karena itu, tidak ada etika politik yang dilanggar Nasdem, termasuk keberadaannya di koalisi partai pendukung Jokowi.

"Nasdem juga sudah menyatakan tetap komit mendukung pemerintahan Jokowi hingga tahun 2024. Ini artinya, Nasdem tidak akan meninggalkan Jokowi dari koalisi yang sudah disepakati," tegasnya.

Untuk itu, lanjut Jamil, adalah sikap yang aneh kalau Hasto yang justru kebakaran jenggot terhadap Nasdem. Padahal, posisi Nasdem dan PDIP di koalisi setara. Apalagi Jokowi sendiri tidak berekasi apa-apa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: