Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata-kata Dubes Rusia untuk Indonesia Bikin Barat Kelojotan: Kami Waras Soal Senjata Nuklir

Kata-kata Dubes Rusia untuk Indonesia Bikin Barat Kelojotan: Kami Waras Soal Senjata Nuklir Kredit Foto: Reuters/TASS/Sergey Bobylev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rusia akan menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman secara langsung dari sejumlah negara Barat terkait perang di Ukraina, kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva

Menurut Dubes Rusia itu, kata-kata Presiden Rusia Vladimir Putin banyak dipelintir negara-negara Barat.

Baca Juga: Rusia Janji Gak akan Gegabah Soal Nuklir, Kata-kata Putin Jadi Jaminannya

Sebelumnya, Rusia disebut mengancam dunia karena akan menggunakan senjata nuklir. Namun, Vorobieva membantah. Mantan Dubes Rusia untuk Malaysia itu mengatakan, Rusia memiliki doktrin pertahanan yang selalu dipegang teguh.

Dia bilang, satu-satunya alasan bagi Rusia untuk menggunakan senjata nuklir adalah ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.

“Tidak ada alasan lain selain itu,” tegas Vorobieva, dalam jumpa pers, di kediamannya, kawasan Jakarta Selatan, kemarin.

Presiden Putin telah berulang kali menegaskan, penggunaan senjata nuklir akan mengarah pada tindakan bunuh diri dunia. “Kami bukan orang gila yang menggunakan nuklir sebagai senjata,” tambahnya.

Dia justru mengingatkan, satu-satunya negara di dunia yang benar-benar menggunakan nuklir sebagai senjata adalah Amerika Serikat (AS) pada Perang Dunia II. Korbannya saat itu adalah Jepang.

“Tiap tahun, mereka memperingati peristiwa itu,” sindir Vorobieva.

Sementara kehadiran Putin dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara yang tergabung dalam Group of Twenty (G20), masih jadi tanda tanya.

Dubes Vorobieva menjelaskan, sampai saat ini rencana Putin datang ke Indonesia masih dalam tahap pembicaraan.

Dia bilang, kedatangan Putin bergantung pada situasi di Rusia dan kondisi di Indonesia.

“Semua masih dalam pematangan dan semua tergantung situasi di Rusia ataupun di Indonesia,” ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: