Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Hanya Berpotensi Kena Reshuffle, Deklarasi Anies Ternyata Gak Kuat Angkat Nama Nasdem Malah Terancam …

Tak Hanya Berpotensi Kena Reshuffle, Deklarasi Anies Ternyata Gak Kuat Angkat Nama Nasdem Malah Terancam … Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga survei Lingkaran Survei Publik (LSP) merilis hasil penelitiannya mengenai elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, elektabilitas PDI-Perjuangan (PDIP) menduduki posisi teratas.

"Temuan survei menunjukkan PDIP masih menjadi pemuncak elektabilitas parpol dengan persentase 22,1 persen," kata Direktur Riset dan Kajian LSP, Indra Nuryadin dalam keterangannya, Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga: PDIP Benar-benar Kalah Telak! Setelah Nasdem Usung Anies, PAN Kini Deklarasikan Ganjar Sebagai Capres 2024

Elektabilitas PDIP disusul Partai Gerindra dengan perolehan 19,3 persen. Di posisi ketiga ditempati Partai Demokrat dengan perolehan 8,1 persen, 

Selanjutnya, Partai Golkar mendapat 7,8 persen, PKB mendapat 7,1 persen, PKS memperoleh 5,6 persen.

Kemudian, Partai NasDem hanya memperoleh elektabilitas 3,9 persen. Hasil itu berbeda dengan Pemilu 2019, di mana partai besutan Surya Paloh memperoleh suara 9,05 persen.

Temuan ini, kata dia, menandakan perolehan NasDem sebagai partai yang berada di dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf berada di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary treshold sebesar 4 persen.

"Pasca deklarasi Anies sebagai Capres, cenderung tidak memberi efek elektoral bagi NasDem. Harapan akan ada efek ekor jas dari pencapresan Anies, tidak terjadi," ujar Indra.

Baca Juga: Gegara Pengusungan Anies Baswedan, Isunya Jokowi Siap Reshuffle Kabinetnya, NasDem: Kami Merasa...

Selain itu, Partai Perindo secara mengejutkan dapat meraih hasil positif dengan perolehan elektabilitas 3,3 persen. Hal itu tentu melampaui besaran elektabilitas PAN dan PPP dengan 2,1 dan 1,6 persen.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 1-10 Oktober 2022 dengan metode wawancara secara langsung dengan bantuan pengisian kuisioner. Adapun, jumlah responden yang diambil sebanyak 1.230 responden yang tersebar di 34 provinsi. Margin of error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: