Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski di Tengah Krisis, Moeldoko Pastikan Agenda Pembangunan Berjalan On Track

Meski di Tengah Krisis, Moeldoko Pastikan Agenda Pembangunan Berjalan On Track Kredit Foto: Dok. Panpel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan, bahwa pembangunan tetap berjalan on track, meski saat ini pemerintah sedang berjibaku mengatasi krisis. Hal itu, dibuktikan dengan capaian kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pada 2022.

Ia mencontohkan capaian kinerja pada sektor ekonomi. Mengutip data IMF,  Moeldoko menyebut, perekonomian Indonesia salah satu yang paling sehat di dunia. Di mana pertumbuhan ekonomi diproyeksikan masih di atas 5 persen, dengan inflasi yang relatif terkendali. 

Baca Juga: KSP Moeldoko Ikut Komentari Penangkapan Lukas Enembe, Pengamat: Cukup KPK Saja

"IMF mengibaratkan sebagai “titik terang saat dunia dilanda kegelapan. Ini sebuah apresiasi sekaligus tantangan bagi kita semua untuk bekerja lebih keras dan dengan semangat gotong royong," kata Moeldoko dalam diskusi bersama pemimpin redaksi dan pimpinan media, terkait capaian kinerja pemerintah 2022, di Jakarta. 

Baca Juga: Keras! Tanggapan Moeldoko pada Kasus Lukas Enembe: Kalau Perlu Kerahkan TNI, Apa Boleh Buat

Moeldoko mengatakan, untuk mengendalikan inflasi, pemerintah melakukan semua yang bisa dilakukan. Mulai dari sinergi antara kebijakan moneter dengan fiskal, mempertahankan, bahkan menambah anggaran subsidi, hingga menggunakan anggaran untuk memberikan bantuan sosial demi mempertahankan daya beli masyarakat. 

"Hasilnya terlihat. Inflasi kita masih lebih ringan atau moderat dibandingkan banyak negara lain," tegasnya. 

Selain menjaga pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, terang Moeldoko, pemerintah juga memperkuat fondasi perekonomian melalui penguatan produk dalam negeri, termasuk di dalamnya adalah produk UMKM. Yakni melalui belanja wajib minimal 40 persen untuk produk UKM, dan mendorong UMKM mendaftarkan produknya ke e-Katalog pemerintah.

"Sehingga produk UMKM bisa terserap oleh belanja pemerintah, dan menciptakan multiplier effect yang lebih besar," tuturnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: