Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan pada kuartal III-2022 untuk kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sudah mencapai 21 sumur atau menyamai capaian triwulan yang sama tahun lalu.
"Untuk kegiatan pengeboran sumur pengembangan hingga triwulan ketiga 2022 mencapai 545 sumur atau sudah sekitar 171 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan ketiga 2021 dan mencapai 116 persen jika dibandingkan dengan capaian hingga akhir tahun 2021," ujar Dwi dalam konferensi pers virtual, Senin (17/10/2022).
Dwi mengatakan, untuk kegiatan workover sudah mencapai 495 sumur atau sekitar 116 persen di atas capaian triwulan ketiga tahun lalu dan sekitar 87 persen dari target tahun 2022.
Baca Juga: Kepala SKK Migas Ungkap 5 Hal yang Dapat Pengaruhi Kondisi Minyak di Dunia pada 2023
Sedangkan untuk kegiatan well service sudah mencapai 22.511 sumur atau sekitar 134 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu dan sekitar 99 persen dari target 2022.
Lebih lanjut Dwi menyampaikan masifnya pengeboran sumur pengembangan memberikan dampak penambahan produksi sehingga membantu dalam upaya menjaga produksi dan lifting minyak dan gas tetap optimal di tengah berbagai kendala seperti unplanned shutdown, kendala fasilitas di beberapa KKKS yang menyebabkan kehilangan produksi minyak dan gas, selain penurunan yang terjadi secara alamiah.
"Hingga triwulan ketiga produksi minyak mencapai 613 ribu barel minyak per hari (BOPD), sedangkan lifting minyak mencapai 610 BOPD. Untuk salur gas sebesar 5.353 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dengan total lifting migas mencapai sekitar 1,562 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau sekitar 89,8% dari target 2022," ujarnya.
Lanjutnya, tingginya harga minyak dunia juga berdampak positif bagi negara, hingga triwulan tahun ini penerimaan negara sudah mencapai US$13,95 miliar atau sekitar Rp202 triliun atau sekitar 140 persen dari target APBN 2022 dan sekitar 83% dari target APBN perubahan 2022.
Capaian kinerja utama hulu migas pada aspek reverse replacement ratio (RRR) mencatatkan hasil kinerja yang membanggakan karena hingga triwulan ketiga sudah mencapai 97,5 persen dari target, hingga awal Oktober 2022 dengan tambahan persetujuan plan of development (POD) sudah melampaui 100 persen.
Dwi memperkirakan hingga akhir tahun 2022 capaian RRR akan mencapai sekitar 186 persen dari target, sehingga selama lima tahun berturut-turut, SKK Migas akan mencapai target RRR di atas 100 persen dan berkontribusi dalam menopang upaya peningkatan produksi migas di masa yang akan datang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti