Jelang Tahun Pemilu 2024, Masyarakat Diharapkan Tak Terpecah Karena Perbedaan
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengimbau seluruh masyarakat tidak mudah terprovokasi dan tidak lagi terpecah belah, apalagi karena sentimen agama. Ia menilai hal tersebut bisa terwujud jika masyarakat saling bersatu dan menghargai perbedaan.
"Sebentar lagi memasuki tahun Pemilu, biasanya banyak yang terprovokasi karena beda pilihan, salah satunya karena sentimen agama. Saya harap hal tersebut tidak terjadi lagi kedepan, karena pemilu hanya sifatnya lima tahunan sedangkan persaudaraan adalah selamanya," ungkap Zainut saat mengisi acara Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Ash Shomad, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin.
Pada momen Maulid Nabi Muhammad SAW ini, ia mengingatkan bagaimana Nabi dulu sangat toleran kepada umat. "Jadi sebagai umatnya, kita perlu menauladani Nabi Muhammad sebagai pemersatu umat, pada awal hijrah nabi dari Maklah ke Madinah," terangnya.
Ia pun mengajak para masyarakat yang hadir untuk bersyukur menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang majemuk dan damai. Karena menurutnya, banyak negara yang ingin belajar bagaimana Indonesia menjadi bangsa yang damai di tengah keragaman suku, budaya, dan agama.
"Para ulama Afganistan pernah datang ke Indonesia hanya untuk belajar bagaimana menerapkan Islam Wasathiyah, Islam yang damai dan Rahmatan lil alamin," ungkap Zainut yang menceritakan pengalamannya saat menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Tak hanya itu, menurutnya, ulama Indonesia juga meninggalkan warisan yang baik terkait kesatuan dan persatuan yang dituangkan dalam Pancasila. Menurutnya, Pancasila merupakan ideologi yang sangat ideal yang di anut bangsa Indonesia dengan segala perbedaannya.
"Pancasila disepakati banyak tokoh agama, tak hanya Islam namun juga agama lain yang ada di Indonesia, karenanya kita tak perlu lagi meragukan Pancasila, karena ada beberapa ulama yang mengataka bahwa Pancasila sudah sesuai Syariah," ungkapnya.
Sekali lagi, Wamenag pun berharap agar masyarakat cerdas dan dewasa dalam menyikapi perbedaan. Sehingga, mereka tak mudah dihasut oleh oknum yang tak bertanggungjawab yang ingin memecah belah Indonesia melalui pemilihan umum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: