- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Ini Alasan Blibli Tetap Laksanakan IPO Meski Kondisi Ekonomi Sedang Tidak Baik-baik Saja
PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) menyatakan bahwa penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) merupakan salah satu langkah strategis perseroan dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era disrupsi dan menyongsong pertumbuhan ekonomi digital di masa mendatang.
CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto mengatakan aksi korporasi yang dilakukqn Blibli ini Bersama tiket.com dan Ranch Market, Blibli menegaskan posisinya sebagai pemimpin ekosistem omnichannel perdagangan dan gaya hidup yang terintegrasi di Indonesia.
“Ekosistem Blibli mensinergikan tiga platform unggulan yaitu commerce (Blibli); online travel agent (OTA) dan gaya hidup (tiket.com); serta high quality supermarket chain terkemuka (Ranch Market). Dengan demikian, Blibli dapat senantiasa fokus membangun kepercayaan, memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi para pelanggan, serta menyediakan layanan yang lebih lengkap, bermanfaat dan terintegrasi dari tiap channel dan platform di dalam ekosistem," ujar Kusumo pada acara paparan publik Blibli di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, pada Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Blibli IPO: Menambah Raksasa Konglomerasi Grup Djarum di Bursa Saham Indonesia, Simak!
Tak berhenti di situ, sinergi ini juga diperkuat dengan fundamental bisnis yang kokoh dari berbagai aspek. Dari aspek model bisnis, Blibli fokus pada pendekatan Business-to-Consumer (B2C) dengan dukungan dari brand partners berskala global maupun nasional dalam bentuk kemitraan strategis. Model bisnis ini berimplikasi pada penjualan dan laba yang memiliki rasio lebih tinggi dibandingkan model bisnis Consumer-to-Consumer (C2C). Bermitra dengan para pemegang merek, Blibli memastikan keaslian produk yang ada dalam platformnya demi menjaga kepuasan serta kepercayaan pelanggan.
Selain itu, Blibli disokong dengan infrastruktur logistik andal lewat jaringan pergudangan dan layanan pengiriman yang dikelola secara mandiri, ditambah lebih dari 21 mitra logistik pihak ketiga. Dengan kekuatan rantai pasok dari hulu ke hilir yang dimilikinya, Blibli memelopori pengiriman cepat sampai lewat fitur dua jam sampai (2 Hours-Delivery) yang telah tersedia di 34 kota di penjuru tanah air.
Pada kesempatan yang sama, CEO tiket.com, George Hendrata mengatakan sebagai pionir Online Travel Agent (OTA) di Indonesia, tiket.com mengukuhkan kepemimpinnya di segmen travel dan lifestyle yang membawa nilai tambah bagi ekosistem. “Travel dan lifestyle adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Lewat ekosistem terpadu ini, kami percaya dapat semakin memenuhi kebutuhan pelanggan saat mereka sibuk dengan kesehariannya,” ucap George.
Sebagai bagian dari ekosistem bisnis terbesar di Indonesia, Djarum, Blibli memiliki pondasi alur operasi yang kokoh mencakup bagaimana menjadi pemegang merek, produsen, distributor, termasuk jalur distribusi kepada pelanggan. Dengan latar belakang tersebut, Blibli dapat mengembangkan bisnisnya melalui solusi omnichannel, mengintegrasikan layanan oflline dan online touchpoint lewat flagship monobrand (Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo) dan multibrand store dengan fitur Blibli InStore, fitur Click & Collect, dan tukar tambah. Blibli juga turut mengembangkan layanan omnichannel di sektor UMKM melalui Blibli Mitra.
Dari sisi kepemimpinan perseroan, Kusumo mengatakan tim manajemen datang dari latar belakang lanskap pasar dalam negeri yang tangguh. “Dengan eksekutif yang solid, kami percaya dapat melampaui apa yang kami capai hari ini. Lebih dari itu, kami mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung Blibli hingga saat ini,” ucap George.
Baca Juga: Prioritaskan Pelanggan, Blibli Sabet Tiga Penghargaan Bergengsi
Lebih lanjut Ia menuturkan bila terkait Blibli semakin optimis dengan potensi pertumbuhan pasar di Indonesia. Menurut riset dari Frost & Sullivan dan Euromonitor2, jumlah potensi pasar (Total Addressable Market/TAM) industri e-commerce Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan bertumbuh hingga USD436 miliar.
Potensi tersebut menjadi prospek bagi ekosistem Blibli, dari kontribusi layanan perdagangan (commerce) diproyeksikan tumbuh hingga USD150 miliar, yang mana dapat diserap oleh layanan Blibli. Sementara, sektor travel dan lifestyle diprediksi menyumbang USD41 miliar terhadap potensi pasar di Indonesia.
Kemudian, potensi akan groceries mengambil porsi terbesar pada TAM industri e-commerce senilai USD245 miliar. Hal ini menjadi keunggulan Blibli melalui ekosistem e-groceries omnichannel bersama Ranch Market.
Asal tahu saja, pendapatan neto pada periode semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp6,7 triliun, tumbuh 124% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pendapatan neto pada periode tersebut telah mencapai 76% dari jumlah pendapatan neto tahun 2021.
Laba bruto perseroan pada periode semester pertama tahun 2022 tercatat meningkat 148% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tahun 2021, jumlah pelanggan institusi baik pemerintah maupun swasta juga meningkat dari 80.783 pelanggan menjadi 153.089 pelanggan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri