Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Pangsa Pasar Bank Syariah di Indonesia, BSI Bakal Rights Issue Rp5 Triliun

Tingkatkan Pangsa Pasar Bank Syariah di Indonesia, BSI Bakal Rights Issue Rp5 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa sampi saat ini pangsa pasar atau market share bank syariah di Indonesia kurang dari 7%, masih jauh di bawah Malaysia yang sebesar 13%.

Padahal, Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho mengungkap jika permintaan atau demand bank syariah di Indonesia sangat tinggi hingga sebesar 45% dari masyarakat Indonesia. Namun, bank syariah dianggap belum memenuhi kebutuhan nasabah seperti yang telah dilakukan oleh bank swasta. 

“Kita harus mengerti nasabah muslim di indonesia. Saya kira, masalah bank syariah sebelumnya mereka belum memiliki pendanaan yang cukup baik atau juga belum punya m-banking sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan nasabah,” kata Ade, kala menghadiri acara SOE International Conference & Expo 2022: Driving Sustainable and Inclusive Growth yang digagas Kementerian BUMN menjadi side event Presidensi G20, di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga: Mendesak, BSI Butuh Tambah Modal Segera Kalau Tidak...

Hal ini terbukti dengan kehadiran BSI, yang bukan hanya berhasil menjadi bank syariah terbesar di Indonesia tapi juga bisa bersaing dengan 4 top bank yang ada di Indonesia. 

“Beberapa progres yang bisa kita lihat misalnya, pertumbuhan pinjaman kita di kuartal lalu hampir naik 22%. Kami fokus pada segmen indivudu, yang mana payroll based menjadi target utama kami,” ucap Ade. 

Guna meghadirkan bank syariah yang bisa memenuhi segala kebutuhan nasabah, BSI pun berencana untuk melaksanakan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (Rights Issue). 

“Kami berencana meningkatkan kapital, mengingat sejak awal merger BSI belum pernah mendapatkan suntikan modal untuk pertumbuhan bisnis kami, khususnya untuk pertumbuhan pinjaman, perlu didukung dengan pendanaan yang kuat,” jelasnya.

Baca Juga: Rombak Pengurus, BSI Kantongi Restu Rights Issue Rp5 Triliun!

Dalam aksi ini perseroan menargetkan bisa meraup dana Rp5 triliun dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B Perseroan, dengan nilai nominal Rp500 per saham (Saham Baru).

“Rights issue akhir tahun ini, dengan target dana sekitar Rp5 triliun, kami percaya ini bisa menjaga rasio permodalan (CAR) kami dikisaran 20-21%, dan tentu hal ini juga untuk mendukung pertumbuhan BSI ke depannya,” jelasnya. 

Ia mengungkapkan hingga saat ini BSI tengah dalam tahap administrasi ke OJK. Sejumlah syarat juga diakui telah selesai dan didapatkan, termasuk persetujuan pemegang saham beberapa bulan lalu.

Menurutnya, aksi korporasi ini tak akan mengubah banyak porsi pemegang saham. Bank Mandiri kini memegang porsi saham mayoritas dengan 50,83 persen, BNI sebesar 24,85 persen, BRI sebesar 17,25 persen, serta pemegang saham lainnya dan publik sebesar 7,07 persen. Pemerintah, terhitung sejak Mei 2022, telah menempatkan satu lembar saham merah putih di BSI.

"Sekarang mungkin floating shares dibawah requirement, regulasi minta 7,5 persen, sementara saham publik masih 7 persen. Ada kemungkinan Bank (BSI) bisa meningkatkan floating kepemilikan bank," ucapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: