Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecepatan Beradaptasi, Kunci Bertahan di Era Digital dan Teknologi

Kecepatan Beradaptasi, Kunci Bertahan di Era Digital dan Teknologi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan teknologi semakin masif. Bahkan kecepatan perkembangannya tidak seperti dulu. Sehingga individu harus cepat beradaptasi agar bisa terus mengikuti pertumbuhan teknologi itu sendiri.

Sekarang ini Indonesia memasuki revolusi industri 4.0 dan mulai beranjak ke era digital atau revolusi industri 5.0. Dosen dan Praktisi IoT & Artificial Intellegence, Yudhis Thiro Kabul Yunior,S.T.,M.Kom mengatakan, kecepatan perkembangan saat ini berbeda dengan sebelumnya, yakni kurang lebih 40 hingga 70 tahun.

Baca Juga: AstraPay Hadirkan Layanan Transaksi Digital QRIS di Outlet Kalla Toyota

“Tantangannya adalah bagaimana menyiapkan kemampuan kita untuk cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi itu sendiri. Pasti ke depan akan ada teknologi-tekonologi baru. Semakin kita cepat untuk beradaptasi, baik dalam menggunakan atau berinteraksi terhadap kemajuan teknologi itu sendiri, kita bisa menjadi yang unggul.,” kata Yudhis saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Selasa (18/10/2022).

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Masifnya perkembangan teknologi terlihat jelas di sektor informasi. Media sosial semakin beragam dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari Friendster, kemudian Facebook, Instagram, hingga TikTok. Setiap individu, lanjut Yudhis, harus cepat beradaptasi agar bisa meraih keuntungan.

“Sebagai contoh, dulu orang berjualan di Instagram menggunakan Adsense dan sebagainya, penghasilannya sudah lumayan. Sekarang menggunakan hal-hal tersebut penghasilannya kurang. Sekarang kelompok media sosial paling aktif, banyak digunakan, atau memiliki hasil lebih baik ketika berjualan di TikTok,” kata Yudhis.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri. Kemudian Dosen dan Praktisi IoT & Artificial Intellegence, Yudhis Thiro Kabul Yunior,S.T.,M.Kom, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Enno Lerian.

Baca Juga: Cara Memfilter Konten Negatif di Media Sosial

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: