Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Keberlanjutan Industri, Pemerintah Dorong Implementasi Ekonomi Sirkular

Demi Keberlanjutan Industri, Pemerintah Dorong Implementasi Ekonomi Sirkular Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri petrokimia terus mendorong penerapan industri hijau, termasuk dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular atau circular economy.

Tak hanya itu, sektor ini juga tengah mendorong pemanfaatan energi surya di gedung-gedungnya. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ignatius Warsito, mengapresiasi komitmen PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang berinisiatif dalam pengelolaan sampah plastik berbasis sirkular ekonomi.

“Kami juga mengundang partisipasi aktif dari industri plastik lainnya untuk berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia,” kata Warsito yang mewakili Menteri Perindustrian dalam kunjungan ke industri pengelolaan sampah terpadu (IPST) ASARI di Cilegon, Banten, kemarin.

Menurut Warsito, salah satu pendekatan pengelolaan sampah adalah pendekatan circular economy yang didasarkan pada prinsip pemanfaatan kembali untuk memaksimalkan nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi.

Adapun Chandra Asri telah mengembangkan pengelolaan sampah terintegrasi dengan mendorong penguatan kapasitas masyakarat melalui Industri Pengelolaan Sampah Terpadu – Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) di Cilegon

“Implementasi IPST ini juga merupakan salah satu contoh nyata dari implementasi extended producer responsibilities (EPR) untuk mengurangi sampah plastik yang tidak terkelola di Indonesia yang juga sejalan dengan target pemerintah dalam mengurangi penumpukan sampah di TPA dan sampah terbuang ke lautan hingga 70% pada 2025 melalui pendekatan ekonomi sirkular,” paparnya.

IPST ASARI memiliki cakupan pengumpulan sampah plastik rumah tangga hingga 1 kelurahan dengan kapasitas 8 ton sampah plastik per bulan. Lebih dari 2.800 warga berpartisipasi mengumpulkan sampah plastik.

Sampah tersebut bernilai tinggi akan dijual ke industri daur ulang, sedangkan sampah plastik bernilai rendah akan diproses menjadi bahan bakar melalui sistem pirolisis

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: