Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatan Branding Melalui Rekayasa Sosial

Tingkatan Branding Melalui Rekayasa Sosial Kredit Foto: Unsplash/Avel Chuklanov
Warta Ekonomi, Jakarta -

Media sosial punya beragam manfaat. Sekarang ini banyak individu memanfaatkan untuk tempat branding pribadi hingga barang dagangan. Social engineering (rekayasa sosial) merupakan salah satu strategi tepat mempercepat branding, khususnya bagi netizen yang berusaha membuka usaha online.

Ketika memulai usaha, setiap individu tidak perlu langsung menggunakan iklan berbayar untuk melakukan promosi. Langkah ini berpotensi menimbulkan kerugian. Peneliti Japelidi dan Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama, mengatakan, individu sebaiknya lebih dulu berjualan kepada teman-temannya atau lingkungan sendiri.

Baca Juga: Tak Bisa Dianggap Enteng, Ruang Digital Bisa Bawa Cuan Ribuan Triliun bagi Indonesia!

"Jadi ada rating penjualannya. Misal kita menjual barang 10, kemudian kita tawarkan teman-teman untuk membeli melalui Shopee, Tokopedia, atau marketplace lainnya. Mereka akan memberikan reputasi sehingga peringkat kita naik," kata Bayu saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Selasa (18/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Strategi ini disebut social enginerring (rekayasa sosial) dalam lingkungan terdekat. Ketika review sudah bagus, lanjut Bayu, individu bisa mulai memasang iklan dan masuk tindakan selanjutnya, yakni memberikan promo atau diskon.

Setiap individu harus mengetahui marketing terbaik untuk usahanya. Misal memanfaatkan mesin pencarian Google, individu berupaya memasukkan usahanya dalam 10 halaman pertama.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Era Digital Sudah Datang, Kini Bisa Raih Cuan Lewat Platform Media Sosial!

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Peneliti Japelidi dan Dosen Universitas Brawijaya, Bayu Indra Pratama; Founder Komunitas Pandai Komunikasi dan Dosen Fikom Unitomo, Slow Ahmadi Neja, S.I.Kom., M.I.Kom; serta mengundang Relawan Mafindo Surabaya Raya, Diana Aziz.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: