Implementasi program kontribusi sosial Astra tersebut tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya melalui flagship program Desa Sejahtera Astra (DSA) yang tersebar 1.060 di 34 provinsi. Program DSA juga melibatkan berbagai pihak, di antaranya pemerintah pusat & daerah, expertise, akademisi, startup, komunitas masyarakat, dan lainnya, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa PDTT, dan juga Kementerian Koordinator Perekonomian yang merupakan mitra strategis dalam mewujudkan DSA siap Ekspor di tahun 2022 kali ini.
"Sebagai bentuk komitmen Astra dalam mendukung kemandirian UKM khususnya produk unggulan desa, pada tahun 2022 ini Desa Sejahtera Astra melanjutkan pengembangan produk unggulan yang diminati pasar ekspor," katanya.
Baca Juga: Jokowi Akan Setop Ekspor Timah: Kalau Sudah Matang, Saya Umumkan
Sejak tahun 2019, Astra bersama fasilitator dan penggiat DSA di seluruh Indonesia telah berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan pemenuhan standar produk unggulan desa serta melakukan kurasi bersama buyer mancanegara.
Sampai pada tahun ini, Astra bersama Penggiat DSA juga mulai menjajaki produk-produk lain untuk diekspor di antaranya sorghum, beras organik, mete, kopi, buah naga, bulu mata, dan beberapa produk olahan pangan lainnya ke berbagai negara. Tepat hari ini, Astra mendukung program Kementerian Perdangan dan mengantarkan 19 produk unggulan terbaik DSA dalam Trade Expo Indonesia di ICE BSD.
"Sampai saat ini, transaksi aktual ekspor dari produk-produk tersebut kurang lebih Rp 52,54 miliar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mataram yang hingga saat ini sudah membina 11 desa yang di antaranya 4 desa berada di Kec Bayan, yaitu Desa Sambik Elen, Desa Loloan, Desa Senaru, dan Desa Batu Rakit. Serta, 7 desa berada di Kec. Gangga, yaitu Desa Bentek, Desa Gangga, Desa Genggelang, Desa Rempek,Desa Rempek Darussalam, Desa Sambik Bangkol, dan Desa Akar Akar," jelasnya.
Dukungan Astra juga terlihat dalam meningkatkan kapasitas produk chip porang yang hari ini berhasil menembus pasar ekspor dunia. Dengan kapasitas 10 ton ke China, nilai transaksi ekspor tersebut sebesar Rp250.000.000.
"Dari kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan kuantitas kualitas produk unggulan hingga dapat terserap oleh pasar global secara konsisten," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum