Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Cuma Korporasi, Instansi Pemerintah juga Butuh Konsultan Komunikasi dan Humas

Nggak Cuma Korporasi, Instansi Pemerintah juga Butuh Konsultan Komunikasi dan Humas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang pejabat terbata-bata menjawab pertanyaan jurnalis. Wajah tegangnya tak mampu dia sembunyikan. Beberapa kali, sang pejabat bahkan sempat terdiam cukup lama, memikirkan jawaban yang pas. Kerumunan jurnalis dan seabrek pertanyaan bertubi-tubi, membuat sang pejabat benar-benar berada dalam posisi terjepit. Padahal, sejatinya pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan jurnalis tidaklah terlalu sulit untuk dijawab. Sang pejabat pun bukan dalam posisi tersudutkan.

Kondisi inilah yang memantik keprihatinan Pracoyo Wiryoutomo. Sebagai jurnalis senior yang kenyang dengan segudang pengalaman, Pracoyo tahu betul jawaban seperti apa yang dikehendaki para jurnalis saat sedang mewawancarai narasumber.

“Banyak pejabat yang tidak siap berhadapan dengan wartawan. Seringnya mengelak, atau tidak tahu bagaimana harus memberi pernyatan,” ujar Pracoyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/10/2022). Baca Juga: Humas K/L Bersama Media Kawal Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024

Lama berkarier di bidang jurnalistik, membuat Pracoyo banyak berhadapan langsung dengan para penyampai pesan perusahaan. Dari sana, dia banyak melihat karakter dan kualitas pejabat komunikasi perusahaan – biasa disebut hubungan masyarakat (humas) – yang tidak semuanya cakap dan trengginas dalam mengemas informasi. Itulah yang membuat Pracoyo mendirikan perusahaan konsultan kehumasan di Jakarta, PT Spora Cipta Paramedia (Spora Comm).

Melalui bendera Spora Comm, Pracoyo sudah banyak membantu instansi pemerintah, BUMN, swasta, maupun perseorangan dalam menyampaikan pesan kepada publik. Spora Comm kini telah menjelma menjadi konsultan public relation di Indonesia yang terkemuka dan menangani banyak klien.

"Alhamdulillah kami sudah dipercaya menjadi konsultan kementerian, BUMN, Lembaga Negara dan juga perusahaan swasta nasional,” kata konsultan public relations yang pernah membantu klien-klien menang dalam beberapa ajang bergengsi tingkat nasional itu.

Selain jasa konsultan kehumasan, Spora Comm juga memberikan jasa media sosial dan media marketing atau sering disebut konsultan digital marketing. Kliennya tersebar di banyak wilayah di Indonesia. Karena itu, Spora Comm juga menjadi konsultan digital marketing di Jakarta, Bandung, dan segera merambah ke Jogjakarta dan Batam.

Sebagai pelaku bisnis, Pracoyo meyakini konsep perubahan. Bagi dia, sebuah bisnis selalu harus mampu mengikuti perubahan. Pada saat dunia memasuki era digitalisasi, Pracoyo pun membawa kapal Spora Comm untuk mengarungi digitalisasi. Spora Comm ikut menjadi konsultan media sosial. Dengan klien yang tersebar di banyak wilayah, Spora Comm pun menjelma menjadi konsultan media sosial dan media marketing tepercaya di Indonesia.

Tak cuma di bidang media dan komunikasi. Pracoyo juga telah membawa Spora Comm dipercaya oleh banyak instansi menjadi konsultan bisnis. Dengan kepercayaan dari klien, Spora Comm kini telah membuktikan diri menjadi konsultan bisnis terbaik di Indonesia. “Bukan kami hendak serakah, tetapi itu karena permintaan pasar yang membuat kami juga harus mengembangkan bisnis,” katanya.

Sebagai chief executive officer (CEO), Pracoyo membawahi para broadcaster andal dan jurnalis senior dengan pengalaman puluhan tahun di stasiun televisi nasional dan media cetak terkemuka. Di perusahaan ini, dia juga mengembangkan para pekerja milenial menjadi sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan memiliki keahlian dalam bidang publikasi.

Hingga saat ini, Pracoyo banyak dipercaya dan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan kehumasan, memberikan pelatihan manajemen krisis, dan menjadi penasihat publikasi di banyak perusahaan. Dengan keahliannya itu, pria penggemar olahraga bersepeda ini, berharap pesan yang disampaikan humas sebagai penyambung lidah perusahaan kepada pihak eksternal, dapat dikemas dengan baik sehingga mudah diterima semua kalangan. Baca Juga: Kominfo Tingkatkan Kemampuan Humas Lewat Jarkom

Untuk diketahui, selepas lulus dari Jurusan Sastra Indonesia, IKIP Jakarta (UNJ) pada 1994, Pracoyo berkarier di Majalah Forum Keadilan sebagai reporter dan redaktur. Dari majalah besutan Karni Ilyas tersebut, Pracoyo pindah ke Majalah Panji Masyarakat,  berhasil menempati posisi  redaktur pelaksana.

Dari media cetak, pada 2002 Pracoyo merambah ke media televisi. Dia bergabung dengan stasiun TV baru milik Chairul Tanjung (CT), Trans TV, sebagai produser. Lalu, pada 2006, Pracoyo dipercaya membenahi TV7 – kemudian bersalin nama menjadi Trans7 – yang sebagian sahamnya dibeli oleh CT. Di Trans7, Pracoyo pun berhasil mencapai posisi wakil pemimpin redaksi, sebelum memutuskan berhenti pada 2016.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: