Sempat Tayang tapi Dihapus Lagi, Begini Reaksi Ukraina Soal Mundurnya Liz Truss
Pemerintah Ukraina telah memposting pesan di akun Twitter resminya, yang oleh beberapa orang dianggap sebagai dukungan langsung dari mantan Perdana Menteri Boris Johnson yang kembali berkuasa.
Meme yang sekarang dihapus, bertuliskan "Lebih baik panggil Boris," dengan cepat menuai kritik, dengan beberapa warga Inggris bahkan menangis "campur tangan."
Baca Juga: Mundurnya Liz Truss Jadi Angin Segar buat Boris Johnson, Kok Bisa?
Mantan perdana menteri telah disebut oleh jajak pendapat YouGov sebagai salah satu favorit dalam perlombaan untuk 10 Downing Street setelah penggantinya, Liz Truss mengundurkan diri pada hari Kamis.
Postingan tersebut menampilkan karakter utama drama TV AMC Better Call Saul memegang potongan gambar Johnson dengan tulisan "Better Call Boris" di sebelahnya.
Muncul di akun resmi pemerintah Ukraina pada hari Kamis, pesan itu dengan cepat menarik perhatian internasional, dan banyak kritik, sebelum dihapus pada hari yang sama.
Steve Peers, seorang profesor hukum Uni Eropa di University of Essex, mentweet: “Apakah Anda mempertimbangkan untuk tidak mengomentari proses politik negara lain – dengan maksud untuk tidak mengasingkan basis dukungan Anda yang luas, dan karena Anda sama sekali tidak mengerti apa itu? terjadi di sana?”
Pengguna media sosial lainnya menulis: “Sangat tidak pantas untuk ikut campur dalam urusan internal suatu negara dengan cara ini.”
“Lebih baik panggil Boris apa?! Tweet ini harus menjadi lelucon yang buruk dan tidak yakin apa niatnya, ”salah satu netizen menimpali.
Yang lain menunjukkan pilihan karakter yang aneh dari pejabat Ukraina untuk mendasarkan meme mereka, karena protagonis Saul Goodman digambarkan dalam seri sebagai pengacara yang tidak etis.
Pemimpin Partai Buruh, Sir Keir Starmer mengatakan dia “agak terkejut” dengan tweet tersebut, menambahkan, bagaimanapun, bahwa ini tidak akan mempengaruhi dukungan partainya yang tak tergoyahkan terhadap Ukraina dalam menghadapi serangan militer Rusia.
Boris Johnson, yang dipaksa mundur pada awal September menyusul serangkaian skandal, telah mengembangkan hubungan dekat dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky selama masa jabatannya. Dia adalah salah satu pendukung Kiev yang paling vokal.
Pengganti Johnson, Liz Truss, hanya bertahan selama enam minggu berkuasa, dan harus mengundurkan diri pada hari Kamis di tengah meningkatnya tekanan dari sesama Konservatif.
Partai tersebut sekarang berebut untuk memilih pemimpin baru, dengan Johnson secara luas disebut-sebut sebagai salah satu kandidat yang mungkin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: