Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga! Tak Hanya Perang Dingin dengan Koalisi, Posisi Nasdem Makin Di Ujung Jurang Karena Anies

Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga! Tak Hanya Perang Dingin dengan Koalisi, Posisi Nasdem Makin Di Ujung Jurang Karena Anies Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elektabiltas Partai NasDem terjun bebas setelah mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai capres 2024.

"Setelah resmi mencapreskan Anies, elektabilitas NasDem makin terpuruk hingga di bawah parliamentary threshold," kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono di Jakarta, Sabtu (23/10).

Dari hasil survei New Indonesia Research & Consulting menyebutkan elektabilitas NasDem sebesar 3,8 persen, yang artinya turun di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Baca Juga: Pelukan Paloh Ditolak Mentah-mentah Jokowi, Nasdem: Beliau Memang Gak Pernah Peluk Pak Surya

Pada Februari 2022, elektabilitas NasDem berada di atas ambang batas parlemen. Ketika itu elektabilitas NasDem dicatat sebesar 5,3 persen. Pada bulan Juni 2022, elektabilitasnya turun menjadi 4,4 persen, dan pada bulan Oktober 2022 sebesar 3,8 persen.

"NasDem merupakan salah satu partai pendukung Jokowi sejak periode pertama, dan berada di kubu Ahok pada Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan Anies," kata Andreas.

Sementara itu, PDIP masih unggul dengan elektabilitas 18,3 persen. Gerindra berada pada peringkat kedua sebesar 13,0 persen, disusul oleh Partai Golkar (7,7 persen), PKB (7,1 persen), dan PSI (5,7 persen). Partai-partai oposisi berkumpul di papan tengah, yaitu Partai Demokrat (5,5 persen) dan PKS (5,2 persen). Sedangkan, PAN (2 persen) dan PPP (1,7 persen).

Baca Juga: NasDem Pastikan Tetap di Koalisi Pemerintah, Surya Paloh: Gak Ada Alasan Mundur, Kecuali...

Untuk partai baru turut mengancam keberadaan partai parlemen, elektabilitas Gelora sebesar 1,3 persen, Perindo (1,1 persen), dan Partai Ummat (1 persen).

Hanura (0,5 persen) dan PBB (0,3 persen), sisanya partai-partai lain 0,7 persen, dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab 25,1 persen. Menurut Andreas, keputusan NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres banyak sejumlah kader dan pengurus di daerah-daerah menyatakan mundur.

Tren penurunan elektabilitas NasDem sudah terjadi sejak Rakernas yang memutuskan tiga nama capres, termasuk Anies. Elektabilitas NasDem pun makin tergerus ketika akhirnya capres dukungan NasDem mengerucut pada Anies. "Mengambil risiko anjloknya elektabilitas, NasDem berharap bisa mendapatkan coattail effect dengan mengusung Anies," kata Andreas.

Menurut Andreas, sejauh ini belum terlihat migrasi pendukung Anies ke NasDem mengingat belum pastinya koalisi. "Jika koalisi tak kunjung terbentuk, Anies Baswedan dikhawatirkan gagal dapat tiket untuk maju sebagai capres," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: