Perdamaian Rusia dan Ukraina Masih Cerah, Macron Buka-bukaan Soal Ini
Perdamaian antara Ukraina dengan Rusia masih terbuka meski ketegangan dalam konflik itu meningkat, kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Terdapat prospek untuk perdamaian, akan dapat pada suatu waktu," kata Macron dalam konferensi pers usai pertemuan yang mempromosikan perdamaian dunia di Roma, Senin (24/10/2022).
Baca Juga: Menhan Rumania Mundur gara-gara Ikut Campur Konflik Rusia-Ukraina
"Ketika rakyat Ukraina dan pemimpin-pemimpinnya akan memutuskan persyaratannya, kesepakatan damai dapat dibangun dengan pihak yang lain," tambah Macron.
Prancis berulang kali menekankan pentingnya Barat mempertahankan jalur diplomatik dengan Rusia, sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Pada Minggu (23/10/2022) kemarin Rusia menembakkan rudal dan drone ke Kota Mykolaiv yang masih dikuasai Ukraina. Moskow mengatakan konflik dapat bergerak menuju "eskalasi yang tak terkendali."
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membahas situasi di Ukraina dalam pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sebastien Lecornu.
Shoigu juga berbicara dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Inggris dan Turki lewat telepon.
Tanpa memberikan bukti Shoigu mengatakan Ukraina dapat meningkatkan ketegangan dengan "bom kotor" yakni bahan peledak konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif.
Ukraina tidak memiliki senjata nuklir sementara Rusia mengatakan dapat melindungi teritorinya dengan senjata nuklir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: