Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensial Diterapkan di Indonesia, uScovery Beberkan Keunggulan Unitsky String Technologies

Potensial Diterapkan di Indonesia, uScovery Beberkan Keunggulan Unitsky String Technologies Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Representative Manager uScovery DMCC - Indonesia, Sammy Soru, ST mengatakan pihaknya optimis terkait potensi penerapan teknologi String Transport di Indonesia. Hal ini menyusul ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) antara ITS Indonesia dan Unitsky String Technologies Inc. uScovery DMCC Dubai sendiri merupakan bagian dari grup perusahaan Unitsky, Belarus.

"Bagi kami, keterlibatan UST pada Sustainable Transportation Forum (STF) 2022 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali pada tanggal 20-21 Oktober yang dihadiri oleh seluruh stakeholder bidang transportasi di Indonesia, kemudian diikuti penandatanganan MoU dengan ITS Indonesia, ini merupakan sebuah pengakuan bahwasannya UST diterima untuk masuk dan bergabung dalam ecosystem transportasi di Indonesia," kata Sammy di Jakarta, Rabu (26/10).

Kedepannya kami berharap, dengan semua keunggulan yang dimiliki UST, kerjasama dengan seluruh stakeholder transportasi di Indonesia akan mampu mengoptimalkan setiap peluang yang ada, dalam sinergi dan kolaborasi untuk mendukung terwujudnya "Indonesia zero emission 2060". 

Lebih lanjut, Sammy memaparkan terkait pengembangan teknik dan pengetahuan Unitsky String Technologies yang merupakan dasar dari pengaplikasian Kompleks Transportasi dan Infrastruktur uST, dimana itu memberikan sejumlah karakteristik yang menarik untuk diketahui.

"Ada empat keunggulan yang bisa di-highlight dari teknologi string ini. Antara lain Availability, Safety, Adaptability dan Environmental Friendliness," terangnya.

Produk UST, dikatakannya, sangat terjangkau secara komersial karena kombinasi karakteristik yang unik. Fitur struktur prestressed memungkinkan untuk mengurangi konsumsi material dan biaya. 

"Kita dapat mengambil komparasi dengan rencana pembangunan fase 3 MRT Cibitung-Balaraja dengan panjang  rute 87 km, itu diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp. 160 Triliun. Secara garis besar, penggunaan teknologi UST pada jalur dan panjang rute yang sama mampu ditekan hingga 1/4 dari biaya MRT," contohnya.

Pembangunan Kompleks Transportasi dan Infrastruktur uST ini juga tidak memerlukan pembuatan tanggul tanah, galian, jembatan, simpang susun dan gorong-gorong. Struktur lintasan hanya membutuhkan alokasi lahan minimal untuk konstruksi dan sedikit pekerjaan tanah.

"Selain itu, struktur kompleks transportasi dan infrastruktur uST siap menjamin pengangkutan penumpang dengan jumlah maksimum (hingga 50.000 orang per jam) dengan biaya minimal pada kecepatan hingga 150 km/jam dengan interval lalu lintas minimum 20-30 detik," bebernya.

Perihal safety atau keamanan, Sammy menjelaskan, Kompleks Transportasi dan Infrastruktur uST dibedakan oleh tingkat keamanan yang tinggi. Elemen-elemennya yang dibuat dengansSistem multi-level mampu mengeliminasi insiden dan kecelakaan apa pun selama pengoperasian kompleks. Suspended String Light-Rail yang terletak di atas tanah membuat tabrakan dengan  kendaraan lain (bus, mobil), pejalan kaki atau hewan tidak mungkin terjadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: