Dorong Kelestarian Lingkungan Lewat Ekonomi Biru, Menteri LHK Ungkap Fondasi Utamanya
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan selalu dihadap-hadapkan. Jika ada pertumbuhan ekonomi, di situ akan terjadi kerusakan lingkungan.
Sebaliknya, jika ingin ada kelestarian lingkungan, maka di situ tidak boleh terjadi pertumbuhan ekonomi. Padahal, keduanya bisa berjalan beriringan. Ekonomi tumbuh, lingkungan pun tetap lestari. Salah satunya melalui konsep ekonomi biru (blue-economy).
Baca Juga: ASEAN Puji Langkah KKP dengan Program Ekonomi Biru
Hal ini disampaikannya acara pembukaan PEMSEA Network of Local Government (PNLG) Forum 2022 yang dilakukan secara hybrid, luring dan daring, dengan mengangkat tema "Strengthening Coastal Resilience Towards Sustainable Local Blue Economies" di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada 25-29 Oktober 2022.
Siti menjelaskan fondasi utama dari konsep ini adalah ekonomi kelautan lestari, berketahanan dan inklusif, yang memerlukan laut bersih, sehat dan produktif, serta ketahanan kawasan pesisir dan ekosistem laut. Karena itu, keberlangsungan suplai barang dan jasa dari laut merupakan hal penting dalam hal kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara di masa depan.
Baca Juga: Gandeng Perguruan Tinggi Kelautan dan Perikanan Se-Indonesia, KKP Percepat Program Ekonomi Biru
Pemerintah daerah memiliki peran khusus dan penting dalam pengelolaan lingkungan, terutama kawasan pesisir dan laut mengingat konsekuensi atau dampak dari kegiatan industri di kawasan tersebut ada pada tingkatan dan wewenang di bawah Pemerintah lokal.
"Diharapkan melalui regulasi, insentif, pembangunan institusi, partisipasi pemangku kepentingan, riset dan pengembangan kemampuan, serta mekanisme pembiayaan pada sektor-sektor lingkungan, merupakan suatu kondisi yang dapat memungkinkan didukungnya investasi lebih lanjut," harap Menteri Siti yang berhasil menurunkan laju deforestasi terendah sepanjang sejarah dalam 20 tahun terakhir ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: