Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) sepanjang bulan lalu turun atau mengalami deflasi sebesar 0,11%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengungkapkan deflasi utamanya disebabkan oleh deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Baca Juga: Harga Beras Naik, Pemerintah Bisa Pertimbangkan Relaksasi Kuota Impor
Sedangkan kelompok transportasi masih mengalami inflasi. Setianto mengatakan komponen bahan makanan yang diisi oleh barang pangan, seperti cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit penyebab utama deflasi Oktober.
“Harga cabai merah, daging ayam ras, dan cabai rawit mengalami deflasi dua bulan berturut-turut,” Kata Setianto. Namun demikian kata dia kenaikan harga pangan bukannya tak terjadi.
BPS mencatat komoditi beras, tempe dan tahu menyumbang inflasi di Oktober. "Tahu dan tempe menyumbang inflasi. Di tengah menurunnya harga dan beberapa komoditas pangan," tegasnya. Setianto mengungkapkan khusus tahu dan tempe kenaikan harga terjadi karena harga kedelai yang terus mengalami kenaikan.
Pada awal Januari 2022 harga kedelai mencapai US$ 606 per ton.
Kemudian per September 2022 tercatat US$ 664 per ton. "Hal ini yang menyebabkan naiknya harga tahu dan tempe,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: