Harga minyak dunia mencatat penurunan tajam pada perdagangan di Senin (25/11). Hal ini didorong oleh ekspektasi meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Dilansir Selasa (26/11), West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2024 turun 3,23% atau sebesar US$2,30, ke US$68,94. Sementara Brent untuk pengiriman Januari 2024 merosot 2,87% atau US$2,16, ke US$73,01.
Konflik Timur Tengah diperkirakan sedikit mereda setelah munculnya laporan akan adanya gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah. Redanya konflik memberikan sedikit kepastian terkait dengan pasokan minyak global.
Di sisi lain, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) diperkirakan akan mempertahankan kebijakan pemotongan produksi pada pertemuan 1 Desember 2024. Hal tersebut dipercaya akan terjadi mengingat masih lemahnya permintaan global terkait dengan minyak.
Meski begitu, ketegangan geopolitik hingga resikonya masih menjadi perhatian utama dari pasar karena efeknya yang dapat mengganggu rantai pasokan global. Ketidakpastian hal tersebut akal menjadi dalang utama pegerakan harga minyak ke depannya.
Namun hal tersebut juga bisa berbuah petaka jika tidak dibarengi dengan permintaan minyak yang tak pulih, harga bisa terus mengalami tekanan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
Pergerakan harga minyak dalam beberapa pekan ke depan kemungkinan tetap fluktuatif. Keputusan OPEC+ dan perkembangan geopolitik akan menjadi kunci utama bagi arah pasar minyak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement