Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harapan Baru China dan Brasil di Bawah Lula, Xi Jinping Dibuat Girang bukan Main

Harapan Baru China dan Brasil di Bawah Lula, Xi Jinping Dibuat Girang bukan Main Kredit Foto: Reuters/Selim Chtayti
Warta Ekonomi, Beijing -

Presiden Brasil terpilih, Luiz Inacio Lula da Silva, menerima ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping. Selain itu, pemimpin China menyampaikan harapan agar hubungan bilateral kedua negara terus berlanjut dan semakin kuat.

Antara melaporkan bahwa dalam pesannya pada Senin (31/10/2022), Presiden Xi memaparkan bahwa sebagai negara berkembang serta emerging yang penting, kedua negara memiliki tanggung jawab serta kepentingan bersama yang luas.

Baca Juga: Pemimpin Sayap Kiri Jegal Jair Bolsonaro Ambil Periode ke-2 Pilpres Brasil

China dan Brasil mulai menjalin hubungan diplomatik 48 tahun yang lalu, dan relasi tersebut telah membuahkan kerja sama di berbagai bidang.

Xi juga mengajak pemerintahan Brasil mendatang untuk memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan yang akan melayani kepentingan fundamental kedua negara dan rakyat, menjaga perdamaian dan stabilitas regional, dan dunia, serta mempromosikan kemakmuran dan pembangunan bersama.

Masih dalam pernyataannya, pemimpin China tersebut juga mengatakan dirinya menaruh perhatian besar pada pengembangan hubungan China-Brasil dan siap bekerja dengan Presiden Lula, dari perspektif ketinggian strategis dan jangka panjang, untuk bersama-sama merencanakan dan mengangkat kemitraan strategis komprehensif China-Brasil ke level yang lebih tinggi.

Sebelumnya, Lula berhasil memenangkan pemilihan presiden Brasil yang digelar pada Minggu. Otoritas terkait di negara itu mengumumkan bahwa Lula berhasil mendapatkan 50,8 persen suara, sementara petahana Jair Bolsonaro hanya berhasil mengamankan 49,2 persen suara.

"Hari ini, satu-satunya pemenang adalah orang-orang Brasil," ujar Lula kepada para pendukungnya.

“Ini bukan kemenangan saya atau Partai Buruh, dan bukan pula kemenangan partai yang mendukung saya selama masa kampanye. Ini adalah kemenangan gerakan demokrasi yang terbentuk di atas partai politik, kepentingan pribadi, dan ideologi sehingga, demokrasi berhasil keluar sebagai pemenang,” tambahnya

Peran sebagai pemimpin Brasil bukanlah hal yang baru bagi politikus sayap kiri tersebut, karena ia pernah menjabat sebagai presiden di negara Amerika Latin itu pada periode 2003 hingga 2010.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: