Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Kewalahan Sendiri Lacak Senjata-senjata yang Nyasar Keluar Ukraina

Amerika Kewalahan Sendiri Lacak Senjata-senjata yang Nyasar Keluar Ukraina Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, Washington -

Meskipun memiliki tim pengawas militer di negara itu, Amerika Serikat hanya berhasil menyumbang sekitar 10% dari sistem senjata yang dikirim ke Ukraina yang memerlukan pengawasan khusus, Washington Post melaporkan, Selasa (1/11/2022).

Sebelumnya, Interpol telah memperingatkan bahwa senjata asing dapat berakhir di tangan penjahat di Eropa.

Baca Juga: Laporan Arab Saudi ke Amerika Soal Serangan Iran Nyatanya Salah, Intelijen Bohong?

Pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mereka hanya bisa berharap untuk mencapai tingkat kepatuhan yang "wajar" dengan aturan pengawasan AS, dan harus puas dengan jaminan "lebih besar dari nol" dari rekan Ukraina mereka.

Sekitar 22.000 sistem senjata yang disediakan AS --termasuk rudal Stinger dan Javelin-- perlu dilacak begitu mereka memasuki Ukraina, kata laporan itu. Namun, inspektur AS hanya berhasil melakukan dua pemeriksaan langsung dalam beberapa bulan terakhir, memverifikasi hanya 10% dari jumlah ini.

Tanpa verifikasi ini, AS mengandalkan Ukraina untuk memindai paket senjata dan mengirim catatan nomor seri mereka ke Washington.

Untuk barang-barang yang lebih kecil seperti senapan dan pelindung tubuh, seorang pejabat Amerika di Polandia menandatangani semua transfer ke Ukraina. Sistem senjata yang lebih besar, seperti platform artileri roket HIMARS dan howitzer M777, tidak dikenakan inspeksi.

Laporan The Post datang beberapa jam setelah seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada wartawan bahwa inspeksi langsung baru-baru ini dimulai lagi untuk pertama kalinya sejak operasi militer Rusia dimulai pada Februari.

Sepanjang bulan-bulan berikutnya, laporan media AS menunjukkan bahwa Washington tidak tahu di mana pengiriman senjatanya sebenarnya berakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: