Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bu Mega Harus Turun Tangan Atasi Tingkah Sukarelawan Ganjar ke PDIP, Pengamat Jujur: Biar Tidak Timbul Perpecahan

Bu Mega Harus Turun Tangan Atasi Tingkah Sukarelawan Ganjar ke PDIP, Pengamat Jujur: Biar Tidak Timbul Perpecahan Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan heboh diperbincangkan soal aksi-aksi para sukarelawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menimbulkan kegaduhan, seperti melaporkan Puan Maharani ke KPK dan mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua umum PDIP. Hal ini dikomentari Pengamat Politik Emrus Sihombing

Ia menilai aksi pendukung atau sukarelawan Ganjar tersebut terlalu agresif. Dalam penilaiannya, hal itu dilakukan sebagai salah satu cara agar jagoannya bisa ikut dalam kontestasi politik tersebut.

Baca Juga: Ganjar Disebut Sering Bolos Rapat Paripurna, Relawan: Harusnya Ada Bukti

"Oleh sebab itu, sebaiknya relawan untuk saat ini lebih baik menahan diri hingga kondisi kembali kondusif," ujar Emrus kepada GenPI.co, Kamis (3/11/2022).

Emrus juga mengimbau para sukarelawan agar ikut menjaga situasi kondusif jelang memasuki tahun politik.

"Ketum PDIP Megawati juga harus turun tangan agar persoalan tersebut tidak meluas dan menimbulkan perpecahan," tuturnya.

Dirinya juga menyarankan kepada tokoh-tokoh yang ingin maju sebagai capres agar fokus mematangkan konsep, slogan, dan platform yang ingin ditawarkan kepada pemilih.

"Saya imbau elit belajar bersikap jadi negarawan sejati. Masyarakat ingin pemimpin yang benar-benar bisa menjadi solusi di masa sulit dengan konsep yang realistis," kata dia.

Baca Juga: Relawan Mau Benturkan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, Elite Megawati: Ngapain, Cari Gara-gara?!

Emrus lantas menyarankan para sukarelawan agar membuat parpol sendiri agar bisa mencalonkan capres dan cawapres pilihannya.

"Tidak perlu mendikte dan bikin partai sendiri saja. Sebab, internal partai sudah ada mekanisme tersendiri untuk pemilihan capres," ujar Emrus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: