Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

India Fokus Tingkatkan Produksi CPO Sendiri dengan Target 2,8 Juta Ton, Industri Sawit Indonesia Waspada

India Fokus Tingkatkan Produksi CPO Sendiri dengan Target 2,8 Juta Ton, Industri Sawit Indonesia Waspada Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka meningkatkan pemenuhan kebutuhan minyak sawit mentah (CPO) yang tinggi bagi warganya, India kini diketahui tengah fokus meningkatkan produksi CPO yang sebelumnya mengandalkan impor besar-besaran.

BV Mehta, Direktur The Solvent Extractors' Association of India mengatakan, pertumbuhan minyak nabati sebesar 2%-3% setiap tahun. Tahun ini kata dia, konsumsi minyak nabati di India sebesar 22,5 juta ton.

Baca Juga: Adanya Hambatan Dagang UE, Potensi Ekspor CPO ke Negara Nontradisional Masih Terbuka

"Hingga 2026 diperkirakan konsumsi minyak nabati India naik menjadi 26 juta ton-27 juta ton," kata Mehta di Bali, Jumat (4/11/2022).

Prediksi itulah yang membuat Pemerintah India ingin meningkatkan produksi kebun kelapa sawit di negara tersebut. Berdasarkan proyeksi, produksi minyak sawit yang dihasilkan India lebih dari 1 juta ton pada 2025-2026 dan produksinya akan terus meningkat menjadi 2,8 juta ton pada 2030. 

"India berupaya mengimbangi tingginya impor dengan produksi di dalam negeri," kata Mehta. 

Baca Juga: Segini Harga Referensi BK CPO pada II Pekan Pertama November 2022

Pemerintah India telah mengumumkan inisiatif baru untuk menghasilkan minyak sendiri di dalam negeri. Skema ini bernama National Edible Oil Mission-Oil Palm (NMEO-OP) yang bertujuan untuk membangun kemandirian minyak nabati. Skema ini menargetkan pembangunan kebun sawit seluas 1 juta hektare. 

Presentasi yang disampaikan Mehta menyimpulkan bahwa India telah menanam kelapa sawit di lahan seluas 350 ribu hektare yang akan menghasilkan 300 ribu ton CPO. Sentra perkebunan sawit di India berada di Arunachal Pradesh dan Telangana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: