Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat CPO, Sektor Kelapa Sawit Turun Tangan Atasi Kemiskinan!

Lewat CPO, Sektor Kelapa Sawit Turun Tangan Atasi Kemiskinan! Pekerja menaikkan buah kelapa sawit yang baru panen di kawasan perkebunan sawit di Desa Berkat, Bodong-Bodong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (10/3/2022). Harga buah tandan segar (BTS) kelapa sawit nasional saat ini berada di level terendah di Papua Barat sebesar Rp2.756,73 per kilogram dan tertinggi di Sumatera Barat sebesar Rp3.733,02 per kilogram dan diprediksi akan naik terkait konflik Rusia dan Ukraina. | Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan kebun sawit yang cepat di Indonesia ternyata memberi kontribusi penting dalam penurunan kemiskinan. Penelitian PASPI (2014) membuktikan, peningkatan produksi minyak sawit di sentra-sentra perkebunan sawit berkaitan erat dengan penurunan kemiskinan. Peningkatan produksi minyak sawit menurunkan kemiskinan pedesaan secara signifikan.

Perlu diketahui bahwa semua perkebunan kelapa sawit berada di pedesaan pada 190 kabupaten di Indonesia. Bahkan, perkebunan kelapa sawit berkembang sebagai pioner di pelosok-pelosok yang kegiatan ekonominya belum tumbuh. Melansir laman PASPI, mekanisme penurunan kemiskinan pedesaan oleh perkebunan kelapa sawit melalui kombinasi langsung dan tak langsung. 

Baca Juga: India Fokus Tingkatkan Produksi CPO Sendiri dengan Target 2,8 Juta Ton, Industri Sawit Indonesia Waspada

Secara langsung, pengembangan kebun sawit menciptakan kesempatan kerja yang sesuai dengan kemampuan kerja penduduk miskin. Selain itu, pengembangan kebun sawit juga mengikutsertakan penduduk lokal baik dalam pola inti-plasma maupun swadaya, sehingga penduduk lokal banyak yang memiliki kebun sawit sendiri. Hal ini terkonfirmasi dengan komposisi pengusahaan kebun sawit nasional, dimana 41 persen merupakan kebun sawit rakyat.

Kemudian, secara tidak langsung, laman PASPI mencatatkan, pendapatan yang tercipta di kebun sawit, baik sebagai karyawan maupun sebagai pemilik menciptakan permintaan akan bahan pangan dan non pangan. Hal ini menarik kegiatan usaha yang menghasilkan dan menyediakan bahan pangan dan non pangan tersebut di kawasan pedesaan. 

“Produksi minyak sawit berhubungan negatif dengan kemiskinan. Peningkatan produksi CPO menurunkan tingkat kemiskinan pedesaan secara signifikan,” catat laman PASPI.

Baca Juga: Industri Sawit Masih Berpotensi Besar Serap Tenaga Kerja

Sementara itu, penelitian Susila dan Munadi (2008) maupun Joni et.al (2012) dalam laman PASPI menunjukkan bahwa peningkatan produksi minyak sawit nasional mengurangi kemiskinan. Penelitian Goenadi (2008) mengemukakan bahwa lebih dari 6 juta orang yang terlibat dalam perkebunan kelapa sawit Indonesia keluar dari kemiskinan. Tidak hanya itu, World Growth (2011) mengemukakan bahwa perkebunan kelapa sawit di Indonesia menjadi bagian penting dan signifikan dalam mengurangi kemiskinan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: