Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Niluh Djelantik Serang Anies, Relawan Serang Balik: Mana Datanya? Jangan Malu-maluin Diri Sendiri!

Niluh Djelantik Serang Anies, Relawan Serang Balik: Mana Datanya? Jangan Malu-maluin Diri Sendiri! Kredit Foto: Instagram/Niluh Djelantik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, membalas serangan eks-kader Partai NasDem Niluh Djelantik terhadap Anies Baswedan.

Niluh menuding Anies sebagai Bapak Politik Identitas sejak Pilkada 2017 silam. Argumennya juga turut mengungkit nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Niluh, ia merasakan pengalaman buruk lantaran diduga sebagai penista agama akibat mendukung Ahok.

Ketika dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (8/11/2022), Laode berkomentar dengan tegas, "Kalau mauĀ ngomong di media, harus dengan datalah. Jangan mempermalukan diri."

Baca Juga: Ahok Sindir Anies Baswedan, Refly Harun Beri Contoh Langkah Legowo Prabowo Subianto

Laode mengklaim, tudingan Niluh yang mengaitkan Anies dengan Ahok terjadi saat Anies masih menjadi menteri, sehingga seharusnya kasus yang terjadi pada periode itu tak memiliki korelasi dengan Anies.

Pernyataannya itu merujuk pada pernyataan Niluh yang menyebut jasad seorang nenek ditelantarkan warga usai memilih Ahok.

"Saat itu Pak Anies masih menjadi menteri, itu perlu diingat. Pak Anies tidak ikut-ikutan," tegas dia. "Itu warga Jakarta ribut akibat kualitas pemimpin saat itu yang tidak bisa menjaga omongan, akhirnya ributlah."

"Baru setelah itu, Anies masuk dalam kancah perpolitikan, menjadi salah satu calon. Tapi, Anies secara pribadi tidak pernah meminta pendukungnya melakukan politik identitas. Itu fakta. Juga harus diingat bahwa yang memandikan dan mengurus mayat itu juga orang-orang yang selama ini mendukung Pak Anies," lanjut dia.

Dia kembali menyoroti perilaku Niluh yang berkoar-koar di media tanpa memberikan bukti valid. Sementara dari sisi Anies sendiri, kata Laode, justru politik identitas hilang selama kepemimpinan Anies. Warga nonmuslim pun turut menjadi perhatian Anies dan tidak dipinggirkan.

"Semua diberi tempat yang sama. Ada kesetaraan. Semua damai. Inilah bukti. Jangan semua 'katanya'. Kalau soal dia dulu dicaci makin perang wacana sama Ahok, ya perang wacana itu biasa saja. Yang penting bagi seorangĀ public figure kalau mau ngomong harus dengan data. Jangan memalukan," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: