Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selangkah Lagi Netanyahu Duduki Posisi PM Israel, Biden Ucapkan Selamat

Selangkah Lagi Netanyahu Duduki Posisi PM Israel, Biden Ucapkan Selamat Kredit Foto: Antara/Alex Kolomoisky/Yedioth Ahronoth/POOL via REUTERS
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengucapkan selamat kepada Benjamin Netanyahu yang memenangkan Pemilu Israel. Perdana menteri terpilih itu pun bersiap membentuk salah satu pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah negara itu.

Menurut Gedung Putih pada Senin (7/11/2022), saat menelepon Netanyahu, Biden memuji Pemilu Israel yang bebas dan adil.

Baca Juga: Zelensky Bilang Ukraina dan Israel Bisa Perkuat Hubungan karena Punya Nasib yang Sama

"Presiden menegaskan kembali kekuatan kerja sama bilateral dan menggarisbawahi dukungannya yang tak tergoyahkan bagi keamanan Israel," ungkap Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Netanyahu memenangkan Pemilu pekan lalu dengan dukungan sekutunya, termasuk partai sayap kanan dan politisi yang dituduh melakukan rasisme blak-blakan terhadap Palestina dan Arab. Dengan demikian, terbuka jalan bagi mantan perdana menteri tersebut untuk kembali berkuasa.

Netanyahu sendiri telah mengumumkan panggilan telepon dengan Biden sehari sebelumnya. Ia mengatakan kepada presiden AS bahwa mereka dapat mengamankan lebih banyak perjanjian normalisasi dan mengatasi ancaman agresi Iran.

Sementara itu, menurut juru bicara departemen luar negeri AS Ned Price pekan lalu, AS berharap semua pejabat pemerinta Israel akan terus berbagai nilai-nilai masyarakat yang terbuka dan demokratis, termasuk toleransi dan rasa hormat terhadap semua masyarakat sipil, terutama untuk kelompok minoritas.

Pada Senin (7/11/2022), Jean-Pierre berjanji pemerintah AS akan terus memantau dengan cermat proses pembentukan pemerintah di Israel.

"Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan pemerintah Israel untuk kepentingan dan nilai bersama kami," tambahnya.

Biden yang mengaku dirinya seorang Zionis berjanji untuk menempatkan HAM di jantung kebijakan luar negeri AS. Ia pun menekankan betapa kerasnya komitmen AS untuk Israel.

Pemerintah AS telah menahan diri untuk mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina, termasuk serangan militer yang sering mematikan dan perluasan pemukiman tanpa henti di Tepi Barat.

Ketika Biden mulai menjabat di Gedung Putih pada awal 2021, ia butuh waktu hampir sebulan untuk menelepon Netanyahu yang berkuasa di Israel pada saat itu. Ini menimbulkan pertanyaan soal hubungan antara kedua pemimpin tersebut.

Netanyahu dikenal dekat dengan mantan Presiden Donald Trump. Namun, Biden memiliki perbedaan politik dengan mereka, meski kerap mengungkapkan kekaguman pribadi kepada Netanyahu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: