Kebijakan Lockdown Xi Jinping Bikin Warga Bentrok sama Aparat China, 7 Orang Langsung Diciduk
Bentrokan meletus antara penduduk dan otoritas di timur laut China akibat diberlakukannya karantina Covid-19. Polisi pun menangkap 7 orang.
Dilansir dari Associated Press, China melaporkan 2.230 kasus Covid-19 di Guangzhou, pusat manufaktur dan teknologi, pada Selasa (8/11/2022). Meski jumlahnya relatif rendah, negara itu tak mengendurkan kebijakan ketat karantina, lockdown, dan tes wajib hampir setiap hari.
Baca Juga: Aturan Xi Jinping Dilawan, Warga Bentrok dengan Aparat China Soal Aturan Covid-19
Menurut rilis berita dari Departemen Kepolisian Kota Shandong, Linyi, aparat keamanan akan menindak tegas mereka yang secara ilegal melanggar hak-hak hukum perlindungan pribadi warga negara.
Kebijakan antipandemi telah memicu reaksi balasan di seluruh negeri, tantangan langka bagi otoritas Partai Komunis. Belum jelas siapa yang ditangkap setelah bentrokan itu.
Berita penangkapan ini muncul di media sosial pada Selasa (8/11/2022), tetapi langsung dihapus oleh sensor negara sebelum tengah hari.
Pemimpin China Xi Jinping telah menjadikan kebijakan 'nol Covid' sebagai 'ciri' pemerintahannya. Misalnya, Shanghai mengalami lockdown 2 bulan yang kejam awal tahun ini, sampai-sampai terjadi kekurangan pangan, konfrontasi dengan otoritas, hingga gangguan parah pada rantai pasokan global karena bergantung pada manufaktur dan pengiriman China.
Sementara sebagian besar dunia telah dibuka, China baru mengambil langkah kecil ekstra hati-hati. Sebagian besar perbatasannya masih ditutup, sementara para pejabat ditekan untuk menegakkan pembatasan.
Pekan lalu, akses ke zona industri tempat pabrik yang memproduksi iPhone Apple diblokir selama 1 pekan setelah terjadi lonjakan infeksi di Zhengzhou dan kaburnya pekerja pabrik. Banyak yang memanjat pagar dan berjalan di sepanjang jalan raya agar tak dibawa ke pusat karantina. Standar makanan, sanitasi, dan privasi di pusat karantina sendiri telah banyak dikritik.
Menurut pengumuman Apple pada Minggu (6/11), pelanggan harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan iPhone model terbaru. Alasannya, pabrik Foxconn di kota Zhengzhou beroperasi dengan kapasitas yang berkurang drastis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: