Ternyata Ada Dua Alasan Mengapa Presiden Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo Subianto

Dengan mendorong Prabowo untuk maju, potensi Anies meraup suara di kantong-kantong bukan milik Ganjar dapat ditahan.
Ia mengungkapkan Prabowo dan Anies berebut suara di banyak kantong pemilih seperti di Jawa Barat, Sumatra, dan Sulawesi.
Baca Juga: Politisi Demokrat Kritik Presiden Jokowi Usai Beri Dukungan ke Prabowo Subianto: Aktif Betul Ya!
Di pulau dan provinsi tersebut, suara Prabowo dan Anies terus menerus saling gerus. Bahkan, kecenderungannya saat ini, Anies makin masuk ke basis-basis pemilih Prabowo.
"Artinya, mendorong Pak Prabowo maju dapat berimplikasi dua hal sekaligus, pertama, tertahannya laju suara Anies, kedua, melajunya suara Ganjar dan syukur-syukur juga pak Prabowo," kata dia.
"Jadi, sekalipun misalnya harus satu putaran, itu artinya menempatkan Pak Prabowo vs Ganjar di putaran kedua, dan siapapun di antara keduanya menang, menimbulkan rasa nyaman bagi pak Jokowi," imbuhnya
Ia juga mengatakan, pernyataan sinyal dukungan Presiden Jokowi terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan candaan atau guyonan, tetapi serius.
"Disebut guyonan, tentu karena Pak Jokowi memperlihatkan kedekatan personal antara beliau dan Pak Prabowo. Keduanya memang terlihat semakin akrab secara personal, bahkan pada taraf saling respek. Serius karena hal itu seperti tantangan bagi Pak Prabowo untuk dapat menjadi RI 1, mengingat secara faktual karena memang hanya Pak Prabowo capres non pemula," kata Ray, Rabu (9/11).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty