Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Obral Dukungan ke Tokoh Politik, NasDem Tak Iri Hati: Kami Tunggu Dukungan buat Anies

Jokowi Obral Dukungan ke Tokoh Politik, NasDem Tak Iri Hati: Kami Tunggu Dukungan buat Anies Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menanggapi dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai bahwa hal tersebut hanya sebatas motivasi bagi Prabowo Subianto sebagai capres yang diusung Gerindra.

Dia menyebut, hal tersebut merupakan bentuk dari diplomasi tingkat tinggi yang dilakukan Jokowi untuk membesarkan hati Prabowo. Surya Paloh menilai bahwa tidak ada yang salah dari dukungan tersebut.

Baca Juga: NasDem: Kami Optimis Anies Unggul 50% di Jawa Barat

"Diplomasi tingkat tinggi dari Presiden Jokowi, bagus kan? Membesarkan hati, positif thinking-nya memberikan motivasi, apa yang salah?" kata Surya Paloh pada wartawan di Jakarta Convention Center, Jumat (11/11/2022).

Dia menuturkan, Jokowi tidak hanya memberikan dukungan pada Prabowo Subianto, tetapi juga ke Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Surya Paloh juga mengaku bahwa dirinya menunggu dukungan selanjutnya dari Jokowi pada Menteri BUMN Erick Thohir maupun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atau bahkan pada capres yang diusungnya, Anies Baswedan.

"Abis itu (Prabowo dan Airlangga), dikasih lagi kepada siapa? Mungkin Erick Thohir atau Pak Ganjar. Kita tunggu-tunggu kapan dikasih (dukungan) ke Bung Anies," katanya.

Dia menegaskan bahwa Jokowi tidak hanya memiliki kapasitas sebagai presiden, tetapi juga sebagai kepala negara. Dengan begitu, Surya Paloh menilai bahwa Jokowi milik semua golongan.

"Dengan catatan yang perlu kita ketahui, Indonesia hari ini dengan pengamatan saya sebagai Ketum NasDem, inflasi politisi, tapi defisit negarawan, itu yang perlu kalian tahu," katanya.

Lebih lanjut, Surya Paloh juga menegaskan bahwa NasDem sama sekali tidak merasa iri dengan dukungan yang diberikan Jokowi pada Prabowo Subianto. Menurutnya, keirian tersebut adalah hal dasar dari pelajaran budi pekerti.

Baca Juga: Koalisi Perubahan Batal Deklarasi di Hari Pahlawan, Sekjen PDIP Sindir NasDem: Capres-cawapres Harus Dilakukan dengan Matang

"Waktu zaman SD sudah diajari pelajaran budi pekerti, jangan cepat-cepat iri hati. Jadi yang belum dapat pelajaran saya juga mengajak sudahlah buang pikiran iri hati itu," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: