Pakar Ekonomi: Orang IMF Sudah Bicara, Indonesia akan Selamat dari Ancaman Resesi dan Inflasi
Dijelaskan Abdul Muthalib, arus dasar harga konstan berdasarkan data yang beberapa hari lalu itu sebesar Rp2976,8 triliun. Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,4 persen dan secara tahun ke tahun sebesar 3,72 persen.
“Dibandingkan dengan kuartal I 2022. Ekonomi Indonesia cuma tumbuh 5,1 persen secara tahun ke tahun. Tetapi terkontraksi 0,95 persen secara kuartal ke kuartal. Di angka pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang sangat tangguh,” jelasnya.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Kuartal III Tumbuh 5,72%
Menurut dia, angka tersebut bisa menjadi modal kuat untuk Indonesia menghadapi resesi dunia yang diperkirakan akan mulai di tahun 2023 mendatang.
“Data yang diungkap BPS itupun meyakinkan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Secara year on year. BPS mencatat, angka pertumbuhan triwulan III 2022 menyerap 4,25 juta tenaga kerja,” paparnya.
Dengan demikian, lanjut Abdul Muthalib, secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa ada 135,3 juta orang yang bekerja dari tambahan 4,25 per Agustus 2022.
“Itu juga sebetulnya berdasarkan survei Sakernas yang dilakukan pada Maret 2022. Di situ dikatakan, angka orang-orang yang bekerja per Agustus 2022 mengalami peningkatan,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto