Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eng Ing Eng Sikap Dingin Jokowi Usai Deklarasi Anies Capres Jadi Alarm Bahaya Buat Partai NasDem: Ini Penyebab....

Eng Ing Eng Sikap Dingin Jokowi Usai Deklarasi Anies Capres Jadi Alarm Bahaya Buat Partai NasDem: Ini Penyebab.... Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta bersama Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, saat deklarasi calon Presiden Partai Nasdem di DPP Partqi Nasdem, (4/10/2022). Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Entah apa yang terjadi sehingga membuat Presiden Jokowi bersikap dingin kepada Partai NasDem. Jangankan hadir pada perayaan HUT Partai NasDem pada 11 November 2022, Jokowi bahkan tak memberi ucapan apa pun untuk hari jadi Partai Pengusung Anies Baswedan tersebut. 

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, mengatakan bahwa presiden ketujuh ini sedang memperlihatkan nuansa ketidaknyamanan terhadap langkah yang diambil NasDem, mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.

Baca Juga: Soal Isu Pencapresan Anies Baswedan: Bandar Belum Masuk Atau Harganya Belum Cocok

Gestur politik Jokowi tidak suka cara NasDem yang ditampilkan di publik, tidak kali ini saja. Terakhir saat Jokowi tidak menerima pelukan hangat dari Ketum NasDem, Surya Paloh, di HUT Golkar beberapa waktu lalu. 

"Ini rangkaian panjang penyebab Jokowi tidak hadir di HUT NasDem," katanya dikutip dari Kanal Youtube Official iNews pada Minggu, (13/11/2022).

Di sisi lain, berdasarkan pengamatannya, pasca pencapresan Anies Baswedan yang diusung NasDem, ternyata tidak kunjung mendapatkan calon pengantin pendamping Anies. Koalisi Perubahan bersama calon mitra koalisi dari PKS dan Partai Demokrat batal digelar pada 10 November 2022.

Masing masing partai koalisi sibuk dengan memperebutkan kursi cawapres. Demokrat harga mati untuk AHY. Sedangkan PKS juga ngotot menyodorkan nama Aher, mantan Gubernur Jawa Barat untuk dipasangkan dengan Anies.

"Saya melihat tidak adanya kata sepakat dari koalisi perubahan," ujar dia.

Kondisi Nasdem sekaran pasca pengusungan Anies, justru tidak mendapat efek ekor jas. Sebab, dia melihat bahwa elektabilitas NasDem malah terbang bebas.

"Beberapa lembaga survei memprediksi NasDem tidak akan lolos parlemen di pemilu 2024. Ini alarm NasDem," tutur dia.

Terbaru, dalam perkembangannya tersebut, Ari Junaedi melihat bahwa pencapresan Anies bukan harga mati.

"Ini menjadi tanda tanya lagi. Koalisi perubahan yang digadang gadang Surya Paloh saya katakan menjadi layu sebelum berkembang," katanya.

Sebagaimana diketahui, Partai NasDem di koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo seolah semakin di ujung tanduk. Bahkan Partai NasDem tak mendapat ucapan selamat secara khusus dari Jokowi saat merayakan hari jadi ke-11 pada Jumat (11/11/2022).

Surya Paloh sebagai Ketum partai NasDem menegaskan status partainya di jajaran koalisi pemerintahan Jokowi serta komitmen mereka untuk mendukung sang presiden sampai tahun 2024 mendatang.

"NasDem ingin tekankan, kami tetap jadi sahabat Jokowi dalam dalam suka dan duka. Ini klarifikasi jelas dalam HUT kita yang ke-11," ungkap Paloh di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, dikutip pada Sabtu (12/11/2022).

Namun ceritanya tentu akan berbeda bila Jokowi lah yang mengucap perpisahan kepada Partai NasDem, walau Paloh juga blak-blakan mengaku tidak mengharapkan hal itu sampai terjadi.

Paloh dan Partai NasDem masih berkomitmen untuk mendukung Jokowi sekalipun sekarang sudah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.

Karena itulah Paloh menyerahkan sepenuhnya nasib Partai NasDem di tangan Jokowi. "Sekarang terserah, bola ini ada di tangan Presiden Jokowi," tuturnya menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: