Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Indonesia Cuma Ngundang Tanpa Usulan Apa pun Soal Rusia dan Ukraina

Pengamat: Indonesia Cuma Ngundang Tanpa Usulan Apa pun Soal Rusia dan Ukraina Kredit Foto: Antara/BPMI/Laily Rachev
Warta Ekonomi, Medan -

Radityo Dharmaputra, dosen hubungan internasional di Universitas Airlangga di Surabaya mengatakan tantangan utama KTT G20 adalah menemukan cara untuk mendorong beberapa gerakan positif dalam hubungan antara Rusia dan Ukraina.

“Indonesia hanya mengundang kedua presiden tanpa menawarkan proposal apa pun,” kata Dharmaputra kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Hitung-hitungan Jokowi Ciamik, Pemimpin Dunia dalam KTT G20 bakal Disuguhkan Kebangkitan Bali

Dia mengatakan bahwa Rusia kemungkinan menganggap undangan untuk menghadiri KTT itu sebagai jebakan karena kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan diboikot oleh para pemimpin Barat.

Pada bulan Juni, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Ukraina dan Rusia dalam upaya diplomatik untuk menengahi pembicaraan damai dan memungkinkan kembalinya ekspor biji-bijian secara bebas.

Bulan berikutnya, Rusia, Ukraina, dan Turki menandatangani Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk menjamin keamanan transportasi biji-bijian dan bahan makanan lainnya dari pelabuhan Ukraina.

“Indonesia saat ini hanya ingin membangun kepercayaan, tapi hampir tidak mungkin saat perang,” kata Dharmaputra.

“Ternyata, Indonesia melanjutkan cara ASEAN membangun kepercayaan dengan pertemuan informal, jamuan makan, golf, dan kopi. Tetapi sangat sulit untuk membuatnya bekerja untuk konflik dan latar belakang budaya yang sangat berbeda juga,” imbuhnya menerangkan.

G20, forum ekonomi terbesar di dunia, bertugas mencari solusi untuk beberapa masalah paling sulit yang dihadapi ekonomi global. Tahun ini, daftar tantangan yang dihadapi klub ekonomi terkemuka, yang pertemuan puncaknya berlangsung pada Selasa dan Rabu di Bali, lebih menakutkan dari biasanya.

G20, yang mencakup 19 negara dan Uni Eropa, telah berjuang untuk mencapai konsensus tentang krisis biaya hidup, dengan menteri keuangan dan gubernur bank sentral pada bulan Juli membatalkan komunike yang direncanakan yang akan membahas inflasi, pangan global, dan pasokan. kekurangan, dan pertumbuhan ekonomi yang lamban karena perselisihan atas Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: