Refly Harun Beberkan Alasan Kubu Presiden Jokowi Selalu Berupaya Jegal Anies Baswedan
Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengemukakan analisisnya tentang alasan kubu pemerintahan Presiden Jokowi seolah tidak mau dan bahkan berupaya menjegal Anies Baswedan jelang Pilpres 2024.
“Little bit complicated sesungguhnya, pertanyaannya adalah tentu kita lihat ya, Kenapa Presiden Jokowi berkepentingan terhadap siapa yang menjadi calon presiden di 2024?,” tanya Refly melansir dari melalui youtube channelnya, Selasa (15/11/22).
“Jawaban sederhananya karena dia masih memiliki kepentingan setelah tidak lagi menjabat, sederhananya itu jawabannya,” tambah Refly.
Maka menurut Refly, masyarakat bisa uraikan kepentingan apa yang sebenarnya menjadi tujuan Presiden Jokowi dari sikapnya tersebut.
“Jadi ketika dia dua periode selesai dia, bukan selesai juga political intrasnya. Tapi malah banyak hal yang barangkali kemudian menjadi beban dia karena itu dia ingin
memastikan 2024 itu tidak diisi oleh orang yang menjadi antitesis dirinya,” katanya.
Refly juga mengatakan Presiden sebenarnya khawatir karena ada beberapa hal yang menjadi PR bagi pemerintah Presiden Jokowi baik itu di ranah hukum maupun ranah non hukum di ranah hukum yang belum terselesaikan.
Baca Juga: Tak Disangka! Orang Dekat Presiden Jokowi Ini Masuk dalam Figur Capres Alternatif
“Misalnya kalau kita bicara mengenai agenda seperti KM 50 misalnya, Apakah Presiden Jokowi tidak ketat-ketir kalau ini dibuka?” jelas dia.
Karena menurut Refly ini akan melibatkan istana sebagai orang yang membiarkan, paling tidak ada crime by omission.
“Yang kedua isu ijazah palsu itu sampai sekarang kan belum juga diklarifikasi, kita tidak tahu kebenaran substantifnya karena kebenaran itu tidak pernah bisa diungkapkan secara gamblang dan jelas ya,” kata dia.
Menurut Refly, Presiden juga belum pernah menentang ijazah lalu menunjukkannya ke depan publik ini.
“Berikutnya adalah IKN ibukota negara, seandainya ini tidak dilanjutkan oleh rezim yang baru? Tapi kalau rezimnya adalah rezim pro Jokowi atau boneka Jokowi atau putra mahkota Jokowi maka dia punya jaminan untuk dilanjutkan,” jelasnya.
Berikutnya menurut Refly pula jangan lupa political dinasti yang sudah dipupuk Presiden sejak lama.
“Ya dinasti politik yang mereka bangun, yang Jokowi bangun yaitu Bobby Nasution kemudian diperkirakan nanti dia minimal menjadi wakil gubernur atau bahkan gubernur Sumatera Utara dalam pemilihan berikutnya,” jelasnya.
“Lalu kemudian Gibran Rakabuming itu akan lompat ke DKI 1 atau setidak-tidaknya Jawa Tengah, kemudian nanti Kaesang Pangarep akan masuk Solo. Jadi dinasti politik itu memang sengaja dibangun dan Karena itulah Jokowi tetap membutuhkan dukungan-dukungan arah politik yang bisa dikendalikan,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty