Tanpa Putin dan Zelensky, Jokowi Kumandangkan Setop Perang pada Dunia
Presiden Indonesia Joko Widodo telah membuka KTT G20 di Bali dengan seruan bagi dunia untuk “mengakhiri perang” dan menjembatani “perbedaan besar” di tengah keretakan atas invasi Rusia ke Ukraina, yang telah memicu ketegangan geopolitik dan menyebabkan lonjakan harga pangan dan energi global.
Memberitahu para delegasi bahwa merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah acara tersebut, Jokowi, yang dikenal sebagai Jokowi, pada hari Selasa mengakui hal tersebut.
Baca Juga: Di Depan Pemimpin Negara G20, Kunci untuk Selamatkan Dunia Dikuak Jokowi, Mohon Jangan Sepelekan
“Saya mengerti kita membutuhkan upaya besar untuk bisa duduk bersama di ruangan ini,” ujarnya sebelum diskusi tertutup dimulai.
Presiden Indonesia mengatakan dunia tidak bisa lagi jatuh ke dalam perang dingin dan mengatakan anggota G20 harus bekerja untuk "mengakhiri perang", dalam referensi jelas untuk perang di Ukraina.
“Bertanggung jawab berarti tidak menciptakan situasi zero-sum, bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju,” katanya kepada para pemimpin menjelang sesi pembukaan KTT.
Kelompok G20 bersama 19 negara dan Uni Eropa mewakili 20 ekonomi terbesar dunia, termasuk Rusia. Ini menyumbang lebih dari 80 persen produk domestik bruto dunia, dan 60 persen populasinya.
Indonesia telah berusaha untuk menjadi pembangun jembatan dan KTT tersebut adalah yang pertama sejak Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Jokowi telah mengunjungi Kyiv dan Moskow, menyampaikan undangan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin meskipun ada seruan di dalam G20 bahwa Rusia dilarang. .
Putin menolak dan diwakili di Bali oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: