Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasto PDIP Bantah 'Burung Hantu' Jegal Koalisi NasDem, PKS, Demokrat, Bikin Netizen Ikut Heran: Burung Hantu Kau Jadikan Kambing Hitam

Hasto PDIP Bantah 'Burung Hantu' Jegal Koalisi NasDem, PKS, Demokrat, Bikin Netizen Ikut Heran: Burung Hantu Kau Jadikan Kambing Hitam Kredit Foto: PDIP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menganalogikan hanya 'burung hantu' yang bisa memisahkan Koalisi Perubahan yang tengah dirintis partainya bersama Partai NasDem dan PKS. Hal ini pun ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. Ia menegaskan, tidak ada burung hantu atau pihak yang ingin menggagalkan koalisi tersebut.

"Kalau kita lihat dari berbagai apa yang ditampilkan, enggak ada invisible power. Itu karena di antara tokoh-tokoh partai tersebut belum mengambil kesepakatan," kata Hasto di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Tafsir 'Burung Hantu' Ala Hasto PDIP dan Andi Arief Demokrat: Jangan-jangan Burung...

Hasto lebih jauh mengatakan, tudingan tersebut merupakan urusan di antara Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sendiri. "Loh yang koalisi kan mereka," imbuh Hasto.

Tidak hanya Hasto, Netizen pun heran dengan istilah 'burung hantu' yang dituding ingin membuyarkan Koalisi Perubahan. Terlebih, yang bikin rencana deklarasi mereka sendiri, dan yang membatalkan juga mereka sendiri.

Akun @Nurhadi_ja menjelaskan, istilah 'burung hantu' adalah oligarki dan elite partai di luar Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat yang ingin Anies tidak dicapreskan pada Pemilu 2024.

"Perilaku elite partai yang suka tuding sana tuding sini atas kegagalan partai menunjukkan sikap tidak dewasa dalam berpolitik," ujar @Bilson_Simamora.

Akun @Rio_febrianto menduga alot­nya deklarasi Koalisi Perubahan karena partai pengusungnya masih meributkan posisi calon wakil presiden (cawapres). Sebab, kata dia, posisi cawapres pent­ing untuk mengerek elektabilitas partai pengusungnya.

"Alotnya Koalisi Perubahan karena masalah dana. Siapa yang mau bayar ongkos kampanye Pilpres dari Sabang -Merauke," duga @Alieefputra.

Menurut @Bies_Sandy, tidak ada politisi dalam Koalisi Perubahan yang memenuhi kriteria cawapres yang dibu­tuhkan Anies Baswedan. Idealnya, kata dia, posisi cawapres diisi jenderal purnawirawan TNI yang mampu pasang badan dalam segala hal.

Baca Juga: Politikus Demokrat Ungkap 'Burung Hantu' Pengganggu Koalisi Pendukung Anies, Begini Respons NasDem dan PKS

"Suhu politik sudah mulai menghangat menuju Pemilu 2024. Semoga saja tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat," kata @Ah_Firdaus.

Akun @igedeanune meminta masyarakat menjadi pemilih yang cerdas dengan memilih pemimpin yang amanah. Bahkan, dia mengajak masyarakat untuk bersikap pada Pemilu 2024. "Kalau diam kita yang salah," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: