Banyak Destinasi Unggulan di Cianjur, Menparekraf Doakan Masyarakat yang Terdampak Gempa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pihaknya belum dapat memastikan dampak pariwisata atas musibah gempa bumi yang menimpa daerah Cianjur, Sukabumi, dan sekitarnya, Senin (21/11/2022) siang.
"Pasti terdampak karena di sana banyak destinasi unggulan. Tapi kita belum ada laporan detailnya destinasi mana saja," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) Senin, (21/11/2022).
Baca Juga: Respons Cepat Dampak Gempa Cianjur, Wapres Ma'ruf Amin Instruksikan BNPB Sigap Tangani Korban
Menparekraf pun menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam kepada masyarakat yang terdampak atas musibah yang terjadi serta korban jiwa. Dirinya berharap agar gempa tidak lagi terjadi serta korban dan masyarakat yang terdampak segera mendapatkan bantuan.
"Semoga semuanya mendapatkan perlindungan dan korban segera mendapatkan bantuan, kita doakan," ucap Sandiaga.
Baca Juga: Gempa Landa Cianjur, Pertamina Pastikan Operasional BBM dan LPG Berjalan Normal
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi bermagnitudo M5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri. Usai gempa tersebut, BMKG mencatat terjadi gempa susulan sebanyak 15 kali.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, awalnya menjelaskan beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Cianjur, masuk dalam kawasan seismik aktif. Menurutnya, fakta ini menjadikan wilayah-wilayah itu memang rawan dan sering terjadi gempa.
"Perlu kita ketahui bahwa wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, juga Bandung itu secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks, disebut aktif memang kawasan ini sering terjadi gempa," kata Daryono.
Baca Juga: Gerak Cepat Tangani Gempa Cianjur, Gubernur Jawa Barat Langsung Terjunkan Jabar Quick Response
Daryono menyebut wilayah-wilayah tersebut juga cenderung sering terdampak gempa dangkal. Pasalnya, kata dia, ada beberapa sesar-sesar yang ditemukan di wilayah tersebut.
"Jadi kompleksitas tektonik ini memicu, berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake, fakta tektonik semacam ini menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen, dan dengan karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini," jelasnya.
Baca Juga: Update Gempa Cianjur: 46 Orang Meninggal Dunia dan 700 Luka-luka
Menurut BNPB, data terkini menyatakan korban meninggal akibat gempa bumi dengan Magnitudo 5,6 di Cianjur menyebabkan 46 orang meninggal dunia. Korban meninggal tersebar di beberapa wilayah kecamatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: