Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Dikibulin, Saham Meta Tiba-Tiba Naik Usai Beredar Hoaks Mark Zuckerberg Bakal Mundur sebagai CEO

Investor Dikibulin, Saham Meta Tiba-Tiba Naik Usai Beredar Hoaks Mark Zuckerberg Bakal Mundur sebagai CEO Kredit Foto: Instagram/Mark Zuckerberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham Meta secara tiba-tiba melonjak 1% pada hari Selasa karena ada laporan yang mengatakan bahwa CEO Meta Mark Zuckerberg berencana untuk mundur pada tahun 2023. Tetapi, informasi itu ternyata salah.

Laporan tersebut dengan cepat dibantah oleh Meta. Sebagaimana diketahui, Zuckerberg tengah menghadapi tekanan yang meningkat dari pemegang saham yang marah dan menggerutu tentang pengeluarannya yang merajalela di metaverse.

Melansir New York Post di Jakarta, Rabu (23/11/22) netizen cukup dihebohkan setelah sebuah outlet bernama the Leak mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa Zuckerberg telah memutuskan untuk mundur tahun depan karena perusahaan tersebut bersaing dengan penurunan keuntungan yang signifikan.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Umumkan PHK 11.000 Karyawan Meta, Ini Pesangon Para Karyawan yang Terdampak!

Saham Meta naik sedikit di awal perdagangan setelah laporan muncul hingga ditutup naik 1,4%.  Spekulasi tentang kemungkinan keluarnya Zuckerberg membengkak sampai juru bicara Meta Andy Stone memadamkan pembicaraan dengan penolakan tegas.

Pemegang saham Meta dalam beberapa bulan terakhir terlihat gelisah karena perusahaan memulai pergeseran menuju teknologi metaverse meskipun ada penurunan laba besar dan hambatan ekonomi. Saham Meta turun lebih dari 67% sepanjang tahun ini.

Awal bulan ini, Meta memberhentikan 11.000 pekerja atau sekitar 13% dari tenaga kerjanya, sebagai bagian dari dorongan pemotongan biaya besar. Zuckerberg disalahkan dan ia juga mengakui telah meremehkan sejauh mana pendapatan Meta akan merosot selama perjuangan yang sedang berlangsung.

"Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan," kata Zuckerberg. "Tidak hanya perdagangan online yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan. Saya salah, dan saya bertanggung jawab untuk itu."

Zuckerberg mengendalikan lebih dari 54% saham kelas voting perusahaan, di mana itu berarti dia dapat mendikte keputusan perusahaan dengan sedikit campur tangan dari pemegang saham yang marah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: