Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasdem Abu-abu, Ikut Pemerintah Tapi Calonkan Antitesis Presiden, Rocky Gerung Sebut Alasannya Karena Masih Cari Modal Buat Anies

Nasdem Abu-abu, Ikut Pemerintah Tapi Calonkan Antitesis Presiden, Rocky Gerung Sebut Alasannya Karena Masih Cari Modal Buat Anies Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung mengatakan, Partai Nasdem masih bersikap abu-abu. Dimana mereka masih ingin menjadi bagian pemerintah, tapi sudah jelas-jelas mengusung antitesis presiden. 

Rocky juga mengatakan sejak munculnya Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) Nasdem, banyak koalisi mulai goyah.

“Ada tanda-tanda koalisi di Indonesia mulai berantakan. Koalisi yang tadinya dibangun antara Gerindra dengan PKB mulai berantakan. Kemudian, KIB yang sejak awal, kita sudah perkirakan itu beneran berantakan,” kata Rocky melalui channel youtubenya yang dilansir Kamis (24/11/22). 

“Tetapi yang menarik dan selama ini kan kita selalu kritik keras adalah Nasdem yang tidak segera mengambil sikap. Dalam hal ini mendua begitu ya, masih terus ingin mengawal pemerintahan Jokowi dan tidak mau seperti antitesis,” tambah dia.

Baca Juga: Disuruh Milih Mau Dukung Anies Baswedan atau Airlangga Hartarto, Ini Jawaban Tak Terduga Jusuf Kalla…

Tapi kemarin kata dia, dalam dalam rapat pembahasan prediksi undang-undang IKN, Nasdem tidak hadir. 

Ia mengatakan dapat terlihat peta, karena ternyata 6 partai pendukung pemerintah itu mendukung (UU IKN) sedangkan PKS dan Demokrat menolak.

“Yang aneh Nasdem, karena mereka itu absen. Katanya alasannya karena sedang ada pembahasan internal,” katanya. 

“Ya sebenarnya (Nasdem) udah dapat sinyal bahwa ini mereka mau ditendang dari kabinet. Makanya saya sarankan mundur sebelum ditendang tuh,” tambahnya.

Tapi Rocky mengatakan, ia ingin melihat konsekuensi dari langkah Nasdem mengusung Anies. 

“Kalau Nasdem ditendang dari kabinet ya kan artinya dia enggak punya akses apa-apa lagi terhadap kebijakan yang ada,” kata dia. 

Baca Juga: Koalisi Perubahan Tak Ingin ‘Kawinkan Paksa’ Anies Baswedan: Yang Penting Alon-alon Asal Kelakon

“Ditambah juga memungkinkan ada aspek bisnis (yang tidak bisa dicampuri), di situ sudah biasa bagi partai politik selalu nunggu bisnis di belakang kebijakannya,” tambahnya.

Menurut dosen UI tersebut ini juga akan berpengaruh pada aset Nasdem yang bisa digunakan untuk mendukung atau membiayai Anies berkampanye. 

Baca Juga: Siang-Malam Anies Baswedan Diserang Terus dengan Tudingan 'Politik Identitas', PKB Pasang Badan: Ada Pembusukan ke Anies!

“Karena biasanya kalau udah nggak ada potensi di kabinet, ya udah Nasdem akhirnya di ormas juga akhirnya.  Dia kan disebut partai karena ada wakilnya di kabinet,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: