Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kian Banyak Negara di Asia Kena Jebakan Hutang China

Kian Banyak Negara di Asia Kena Jebakan Hutang China Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung

DPP PII meminta negara-negara Asi khususnya Indonesi  yang bersinggungan dengan Laut China Selatan, untuk memperketat oengawasan batas teritorial negara masing-masing, agar tidak di caplok atau di klaim Beijing.

Menulis untuk The Jakarta Post, seorang ahli dari Universitas Charles, Dr. Takashi Hosoda memperingatkan dunia bahwa lamgkah China mendirikan pangkalan angkatan laut di Kamboja, tentunya akan menimbulkan risiko keamanan besar bagi negara-negara lain di kawasan itu.  

Modernisasi dan perluasan Pangkalan Angkatan Laut Ream akan memungkinkan Angkatan Laut Kerajaan Kamboja (RCN) untuk mengoperasikan kapal pembawa rudal anti-kapal dan pertahanan udara seperti kapal rudal Tipe 22 (kelas Houbei) China, korvet Tipe 056, dan fregat Tipe 054A yang juga milik Beijing.

“Liciknya, China juga membiayai proyek infrastruktur besar-besaran di Kamboja termasuk jalan, jembatan, pelabuhan laut, bandara, rel kereta api, dan bendungan pembangkit listrik tenaga air, sehingga negara tersebut semakin tersandera,” tutur Furqan Raka.

Proyek-proyek utama Kamboja yang saat ini sedang dilaksanakan melalui modal China termasuk pekerjaan di Bandara Internasional Dara Sakor dan proyek pelabuhan laut dalam di Kampot.  

China juga tampaknya berperan dalam memburuknya hubungan Kamboja dengan negara lain secara bertahap. Penurunan yang terlihat, nyata terlihat dalam hubungan Kamboja dengan AS dalam beberapa tahun terakhir.

Hubungan bilateral Kamboja dengan AS mulai renggang setelah pembatalan latihan militer bersama “Angkor Sentinel” dan pembubaran Cambodia National Rescue Party (CNRP) pada 2017. 

Kamboja juga asyik bersengketa dengan Vietnam atas perbatasan darat dan imigran etnis Vietnam di Kamboja.  Rapuhnya hubungan bilateral Kamboja dengan demikian memberi Beijing lahan subur untuk meningkatkan pengaruh melalui perang proksi di wilayah tersebut.

Karena beberapa pilihan strategis yang dibuat oleh Kamboja secara historis, tidak mudah untuk mengurangi ketergantungan pada China dalam waktu dekat.  

“Negara ini tampaknya tidak punya pilihan selain mengandalkan China untuk pembiayaan yang sangat penting untuk pembangunan ekonominya,” ungkap Furqan Raka.

“Dalam beberapa pertemuan dunia, pemerintah Kamboja selalu terlihat melawan dunia karena selalu membela China, kemungkinan gegara hutang mereka yang menumpuk dan ditumpuk oleh Beijing,” pungkas Furqan Raka.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: